Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Berharap Kompensasi, Warga Depok Ini Mengadu ke Gibran Anaknya Lumpuh Usai Operasi Saraf Kejepit

Yetri Darwin, seorang ibu berusia 67 tahun asal Depok, Jawa Barat melayangkan aduan ke Wapres Gibran karena kondisi anaknya lumpuh.

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Berharap Kompensasi, Warga Depok Ini Mengadu ke Gibran Anaknya Lumpuh Usai Operasi Saraf Kejepit
Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra
Seorang ibu bernama Yetri Darwin (67) warga asal Depok, mengadu ke program 'Lapor Mas Wapres' agar dapat kompensasi pengobatan untuk sang anak yang lumpuh permanen usai operasi di RSPAD, Selasa (12/11/2024). 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Yetri Darwin, seorang ibu berusia 67 tahun asal Depok, Jawa Barat melayangkan aduan ke Wakil Presiden RI (Wapres) Gibran Rakabuming Raka dalam program 'Lapor Mas Wapres'.

Dirinya mengadukan kondisi anaknya yang mengalami lumpuh.

Yetri mengaku, anaknya bernama Widyayanti berusia 43 tahun mengalami lumpuh usai menjalani operasi saraf kejepit di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Jakarta.

Kata Yetri, anaknya yang seorang dokter itu, kini sudah tidak bisa bergerak normal, dan mengalami kelumpuhan permanen hingga tidak bisa lagi beraktivitas.

"Anak saya dokter Widyayanti datang ke RSPAD masih bisa jalan, masih bisa pipis masih bisa buang air besar, masuk kamar operasi, keluar lumpuh dari dada sampai telapak kaki, itu sudah dua tahun empat bulan," kata Yetri menceritakan kondisi sang anak sambil menangis saat ditemui di Istana Wapres RI, Jalan Kebon Sirih Nomor 14, Jakarta Pusat, Selasa (12/11/2024).

Yetri lantas menjelaskan kronologis soal kenapa anaknya bisa divonis lumpuh permanen.

Berita Rekomendasi

Kata dia, awalnya sang anak yang juga merupakan seorang dokter umum mengalami saraf kejepit di bagian belakang tubuhnya.

Sempat menolak untuk melakukan tindakan operasi, namun, dokter di RSPAD menyatakan kalau Widyayanti juga mengalami tumor massa menyangat, yang akhirnya diputuskan untuk sepakat melakukan operasi.

"Tadinya anak ibu enggak mau dioperasi, karena dia tau kan seorang dokter ya, operasi di belakang (badan) ini kan bahaya banget, tapi dokter bilang ini ada tumor massa menyangat gitu, kita kaget ya, ternyata mau dioperasi karena ada tumor itu kan," kata Yetri.

Meski begitu, Yetri tidak langsung merasa yakin, sempat menanyakan soal keamanan tindakan operasi tersebut kepada dokter.

Kala itu, dokter kata dia mengaku menyanggupi keberhasilan operasi tersebut, namun setelah dilakukannya operasi, sang anak justru mengalami lumpuh.

"Kami yakin dokter itu dokter profesional kan, tapi kenapa masuk kamar operasi 7 jam, keluar-keluar lumpuh semuanya, saya bilang sama dokter 'dok kenapa ini anak saya kok lumpuh, gak ada rasa' dijawab 'gakpapa nanti kita terapi'," ujar dia dengan suara terisak.

Atas kondisi tersebut, kini sang anak kata Yetri, sudah tidak bisa bekerja lagi, sementara biaya kehidupan masih harus berjalan.

Atas hal itu, Yetri menuntut dan meminta kepada pemerintah untuk bisa memberikan kompensasi berupa bantuan agar kehidupan dan pengobatan anak bisa tetap terjamin.

Pasalnya, menuntut untuk anak bisa sembuh kata dia bakalan mustahil, karena sejatinya dokter sudah memberikan vonis kalau Widyayanti alami kelumpuhan permanen.

Baca juga: Begini Penampakan Warga yang Datang ke Posko Lapor Mas Wapres di Istana Wakil Presiden

"Dikarenakan anak saya sudah lumpuh permanen kami ingin ada kompensasi, mungkin kami ingin berobat kemanapun mungkin sebagai seorang ibu tetap anaknya ingin pulih lagi walaupun dokter sudah mengatakan seperti itu," tandas dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas