Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hashim Djojohadikusumo Ungkap Prabowo Komitmen pada Paris Agreement

Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan komitmen pemerintahan Presiden Prabowo Subianto terhadap kesepakatan pengendalian perubahan iklim Paris Agreement

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Hashim Djojohadikusumo Ungkap Prabowo Komitmen pada Paris Agreement
istimewa
Utusan Khusus Presiden untuk Konferensi Perubahan Iklim COP29 UNFCCC Hashim Djojohadikusumo saat membuka Paviliun Indonesia pada COP29 UNFCCC di Baku, Azerbaijan.  

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Utusan Khusus Presiden untuk Konferensi Perubahan Iklim COP29 UNFCCC Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan komitmen pemerintahan Presiden Prabowo Subianto terhadap kesepakatan pengendalian perubahan iklim Paris Agreement.

Dirinya mengatakan Pemerintah memiliki program untuk memperkuat aksi mitigasi perubahan iklim

Pemerintah, kata Hashim, telah menyiapkan pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT), pemanfaatan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS), serta rehabilitasi 12,7 juta hektare hutan untuk mendukung ketahanan pangan.

"Pak Prabowo berkomitmen kesepakatan yang telah dibuat oleh pemerintah sebelumnya akan dilanjutkan," kata Hashim melalui keterangan tertulis, Selasa (12/11/2024).

Hal tersebut diungkapkan oleh Hashim saat membuka Paviliun Indonesia pada COP29 UNFCCC di Baku, Azerbaijan. 

Sementara itu, Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, mengatakan hutan harus dilindungi sebagai sumber kesejahteraan bagi masyarakat. 

Berita Rekomendasi

"Saya percaya, kolaborasi, tanggung jawab, dan solidaritas kita bisa melindungi dan melestarikan hutan kita sekaligus membuat kebijakan yang memberikan keberkahan bagi generasi berikutnya," kata Raja Juli. 

Hal senada disampaikan Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, menjelaskan tiga tujuan utama penyelenggaraan Paviliun Indonesia. 

Tujuan pertama adalah untuk menyuarakan aksi iklim Indonesia kepada dunia sebagai bagian soft diplomacy. 

Kedua, untuk menunjukkan program pengendalian perubahan iklim yang dilakukan Indonesia secara berkolaborasi antara pemerintah, NGO, sektor swasta, hingga masyarakat. 

"Ketiga untuk membangun platform untuk mengeksplorasi ide-ide baru dan membangun kemitraan untuk memperkuat ketahanan iklim di Indonesia," katanya. 

Sementara itu, APP Group juga kembali menegaskan komitmen globalnya sebagai pendorong perubahan dalam upaya menanggulangi krisis iklim melalui transisi energi hijau dan praktik keberlanjutan. 

Managing Director APP Group, Suhendra Wiriadinata, menekankan peran penting perusahaan dalam mendorong aksi iklim kolaboratif antara sektor publik dan swasta demi terciptanya masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

“Menghadapi perubahan iklim bukan hanya tanggung jawab satu sektor atau satu negara ini adalah tantangan bersama yang menuntut sinergi di seluruh sektor,” ujar Suhendra. 

Hingga saat ini, pabrik OKI berhasil mengandalkan 98 persen sumber energi dari energi terbarukan. 

Baca juga: Hashim Djojohadikusumo Hadiri Deepavali 2024: Momentum Solidaritas dan Satu Bangsa Indonesia

Langkah ini untuk membantu mencapai penurunan intensitas karbon sebesar 11% sejak 2018.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas