Iuran JKN Kemungkinan Naik, Mantan Sekretaris Dewan Pengawas BPJS Kesehatan Beri 5 Saran
Dicky Budiman merespons kemungkinan iuran peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) naik tahun depan.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Adi Suhendi
1. Penyesuaian Bertahap Iuran dengan Pengurangan Beban Kelas Rendah Menaikkan Iuran BPJS Secara Bertahap
Seperti yang diusulkan, memang dapat membantu menutupi defisit.
Namun, peningkatan ini sebaiknya dilakukan dengan skema subsidi silang.
"Di mana peserta dengan kategori penghasilan lebih tinggi membayar lebih besar untuk mengurangi beban bagi peserta di kelas 3 yang umumnya memiliki pendapatan lebih rendah," imbuhnya.
Skema ini sudah berjalan pada JKN dan dapat diperluas lagi dengan pendekatan yang lebih adil sesuai dengan tingkat penghasilan peserta.
2. Integrasi Teknologi dan Penguatan Data Klaim untuk Pengawasan Biaya dengan Implementasi Teknologi yang Lebih Baik
BPJS Kesehatan dapat memperkuat pengawasan dan efisiensi pengeluaran klaim.
Penggunaan data besar (big data) dan machine learning untuk memantau klaim yang berlebihan atau tidak sesuai serta untuk memprediksi pola pemanfaatan layanan kesehatan dapat membantu BPJS mengontrol biaya.
Misalnya, penandaan klaim yang mencurigakan untuk dilakukan audit lebih lanjut.
3. Peningkatan Efisiensi Melalui Skema Cost Sharing pada Pelayanan Tertentu
Skema cost sharing, yang berarti sebagian biaya akan dibebankan pada peserta untuk pelayanan tertentu, bisa diterapkan pada layanan yang bukan darurat atau bukan esensial.
Namun, skema ini perlu diterapkan hati-hati agar tetap melindungi peserta kelas bawah dan tetap memastikan akses yang luas pada pelayanan kesehatan esensial.
4. Menggalakkan Program Pencegahan Penyakit dan Promosi Kesehatan
Langkah ini merupakan salah satu cara untuk mengurangi biaya klaim jangka panjang adalah dengan mengurangi beban penyakit melalui program pencegahan.