Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dorong Pemerataan Pendidikan di Maluku, Anies Baswedan: Semangatnya Tanpa Batas

Anies Baswedan mengungkapkan pengalamannya saat bersama pengajar muda di Maluku pada tahun 2010.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Dorong Pemerataan Pendidikan di Maluku, Anies Baswedan: Semangatnya Tanpa Batas
Istimewa
Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Pendiri dan Direktur Yayasan Heka Leka, Stanley Ferdinandus, dalam acara talk show “13 Tahun Heka Leka: Langkah Baru Membangun Manusia Maluku” di Jakarta. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan pengalamannya saat bersama pengajar muda di Maluku pada tahun 2010.

Dirinya mengungkapkan akses infrastruktur di Maluku saat itu masih terbatas.

Meski begitu, dirinya mengatakan semangat masyarakat Maluku untuk mendapatkan pendidikan sangat tinggi.

"Jauh dari pusat kemajuan ekonomi. Tapi, kita menemukan semangat belajar yang luar biasa. Guru-guru yang serius, anak-anak yang serius, orang tua-orang tua yang memikirkan soal pendidikan," ujar Anies.

Hal tersebut diungkapkan oleh Anies usai mengikuti acara talk show “13 Tahun Heka Leka: Langkah Baru Membangun Manusia Maluku” di Jakarta.

Dirinya mendukung gerakan pendidikan di Maluku seperti yang dilakukan Heka Leka.

Berita Rekomendasi

Kerja sama yang solid, kata Anies, akan membawa perubahan besar untuk pendidikan di Maluku dan masa depan.

"Heka Leka adalah contoh nyata bagaimana pendidikan bisa menjadi pendorong perubahan bagi daerah-daerah seperti Maluku. Ini yang harus selalu kita dukung," kata Anies.

Pendiri dan Direktur Yayasan Heka Leka,

Stanley Ferdinandus, mengatakan pihaknya sangat mendukung peningkatan kualitas pendidikan di Maluku.

"Jejaring itu kemudian semakin erat menjadi persahabatan dan terus meluas, hingga pada usia kami yang ke-13 tahun ini telah memberikan banyak sekali perubahan positif bagi anak-anak Maluku. Bisa dikatakan 80 persen sahabat-sahabat kami adalah dari luar Maluku, bahkan hingga di luar Indonesia," tutur Stanley.

Provinsi Maluku saat ini masih menghadapi sejumlah tantangan besar dalam sektor pendidikan.

Tantangan ini seperti infrastruktur pendidikan yang kurang memadai seperti ruang kelas, sarana belajar, hingga akses internet untuk mendukung pembelajaran digital.

Terutama untuk anak-anak pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar (SD),

"Heka Leka merayakan persahabatan ini dengan terus membuka diri pada berbagai kolaborasi dan kontribusi dari siapa saja yang ingin bersama-sama membangun manusia Maluku melalui berbagai hal positif, baik itu pendidikan formal dan non formal, sarana bacaan, olahraga, budaya, dan lain-lain," ujar Stanley.

Berdasarkan Data Verifikasi Pusdatin, November 2023, data rasio pendidik dan peserta didik di Provinsi Maluku memiliki perbandingan 1:12 untuk sekolah dasar, sementara itu juga terdapat 1.076 anak putus sekolah pada tingkatan yang sama.

Kondisi ini menggerakkan Heka Leka, sebuah yayasan yang memiliki misi untuk mengubah kehidupan anak-anak Maluku melalui pendidikan berkualitas untuk anak usia dini dan sekolah dasar.

Baca juga: Acap Dikaitkan, Anies Baswedan Klarifikasi Soal Partai Perubahan Indonesia

Maluku yang memiliki sekitar 1.400 pulau dengan 92 persen akses melalui laut, menjadi tantangan disparitas yang  diperjuangkan oleh Heka Leka agar literasi anak-anak Maluku bisa terus maju.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas