Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Senyum Tipis Istri Tom Lembong Franciska Wihardja saat Dengar Keterangan sang Suami di Persidangan

Franciska Wihardja tampak antusias mendengar keterangan dari suaminya itu. Di wajahnya juga memperlihatkan senyum tipis. 

Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Senyum Tipis Istri Tom Lembong Franciska Wihardja saat Dengar Keterangan sang Suami di Persidangan
Tribunnews.com/Rahmat
Franciska Wihardja hadiri sidang praperadilan eks Menteri Perdagangan, Thomas Lembong di PN Jakarta Selatan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Istri dari eks Mendag Tom Lembong Franciska Wihardja kembali menyaksikan jalannya persidangan suaminya di PN Jakarta Selatan, Kamis (21/11/2024). 

Pantau Tribunnews.com di persidangan Franciska Wihardja tampak menggunakan pakaian berwarna ungu bercorak abstrak. 

Adapun pada persidangan kali ini kuasa hukum menghadirkan eks Mendag Tom Lembong secara daring ke persidangan. 

Franciska Wihardja tampak antusias mendengar keterangan dari suaminya itu. Di wajahnya juga memperlihatkan senyum tipis. 

Sementara itu di persidangan suara dan gambar Tom Lembong yang hadir secara daring tak begitu jelas. Bahkan hal itu juga diprotes oleh pengunjung persidangan. 

"Suara nggak jelas nih," kata pengunjung persidangan. 

Berita Rekomendasi

Meski begitu jalannya persidangan tetap dilanjutkan oleh majelis hakim mendengar keterangan dari tersangka Tom Lembong

Adapun sebagai informasi keterangan yang disampaikan Tom Lembong di persidangan menginformasikan kronologi peristiwa pemeriksaan penetapan sebagai tersangka dan proses penanganan yang dialaminya di bulan Oktober 2024 lalu. 

Untuk diketahui, Tom Lembong menjabat sebagai Menteri Perdagangan Indonesia dari 12 Agustus 2015 hingga 27 Juli 2016. Ditetapkan sebagai salah satu tersangka impor gula oleh Kejagung. 

Selain itu, Kejagung juga sudah menetapkan eks Direktur PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) inisial CS dalam perkara yang diduga merugikan negara sebesar Rp400 miliar.

"Kerugian negara akibat perbuatan importasi gula yang tidak sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, negara dirugikan kurang lebih Rp 400 miliar," ucap Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung Abdul Qohar dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta Selatan, Selasa (29/10/2024) malam.

Dijelaskan Abdul Qohar, Tom Lembong diduga memberikan izin kepada PT AP untuk mengimpor gula kristal mentah sebesar 105.000 ton pada 2015.

Padahal, saat itu Indonesia sedang surplus gula sehingga tidak membutuhkan impor.

"Akan tetapi di tahun yang sama, yaitu tahun 2015 tersebut, menteri perdagangan yaitu Saudara TTL memberikan izin persetujuan impor gula kristal mentah sebanyak 105.000 ton kepada PT AP yang kemudian gula kristal mentah tersebut diolah menjadi gula kristal putih," kata Qohar.

Selain itu, Qohar menyatakan, impor gula yang dilakukan PT AP tidak melalui rapat koordinasi (rakor) dengan instansi terkait serta tanpa adanya rekomendasi dari kementerian-kementerian guna mengetahui kebutuhan riil.

Tak hanya itu, perusahaan yang dapat mengimpor gula seharusnya hanya BUMN.

Sementara itu, CS diduga mengizinkan delapan perusahaan swasta untuk mengimpor gula. PT PPI kemudian seolah membeli gula tersebut.

Padahal, delapan perusahaan itu telah menjual gula ke pasaran dengan harga Rp 16.000 per kilogram atau lebih mahal dibandingkan Harga Eceran Tertinggi (HET) saat itu Rp 13.000 per kilogram. CS diduga menerima fee dari delapan perusahaan itu.

"Dari pengadaan dan penjualan gula kristal mentah yang telah diolah jadi gula kristal putih PT PPI dapat fee dari delapan perusahan yang impor dan mengelola gula tadi sebesar Rp 105 per kilogram," ujar Qohar.

Kini yang bersangkutan eks Mendag itu tengah mengajukan sidang praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. 

Keterangan foto: Franciska Wihardja hadiri sidang praperadilan eks Menteri Perdagangan, Thomas Lembong di PN Jakarta Selatan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas