JK Sebut Megawati Demokratis, Singgung Kekalahan saat Pilpres 2004: Kalah dengan Kesatria
JK menyebut bahwa Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri merupakan politikus yang demokratis.
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Wahyu Gilang Putranto
“Setelah mau pencalonan, Ibu Mega tiba-tiba minta saya untuk jadi cawapres karena (dibilang) 'Pak JK yang tanggung jawab ini, Pak JK yang paling senior punya pengalaman."
"Pak Jokowi kan belum ada pengalaman jadi harus bapak dampingi karena bapak yang bawa’. Jadi, ya karena itu saya terima tanpa negosiasi tanpa apa langsung saja,” kata JK.
Oleh sebab itu lah, JK menilai bahwa Megawati adalah sosok politikus yang demokratis dan objektif.
“Jadi, saya akui Ibu Mega itu politisi yang paling objektif dan demokratis,” ujarnya.
Sebagai informasi, setelah memasuki era Reformasi, untuk pertama kalinya Pemerintah Republik Indonesia menyelenggarakan Pilpres pada tahun 2004.
Pilpres 2004 diselenggarakan untuk memilih pasangan Presiden dan Wakil Presiden periode 2004 sampai 2009.
Pemilihan umum ini diselenggarakan selama 2 putaran pada 5 Juli dan 20 September 2004.
Pilpres 2004 dimenangkan oleh pasangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla.
SBY-JK memeroleh 69.266.350 suara atau 60,62 persen.
Sementara, Megawati-Hasyim Muzani mendapatkan 44.990.704 suara atau 39,38 persen.
Sementara itu, pada Pilpres 2014, pasangan Jokowi-JK berhasil mengalahkan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
(Tribunnews.com/Milani Resti)