Penjelasan FSGI soal Kenaikan Gaji Guru yang Diumumkan Prabowo, Ini Bedanya Antara ASN dan Non ASN
Wakil Sekretaris FSGI, Mansur Sipinathe mengungkap adanya salah informasi dalam pengumuman kenaikan gaji guru oleh Presiden Prabowo Subianto.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Wakil Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Mansur Sipinathe buka suara soal pengumuman dari Presiden Prabowo Subianto terkait kenaikan gaji guru.
Menurut Mansur Sipinathe, peningkatan kesejahteraan guru yang dimaksud oleh Presiden Prabowo bukanlah kenaikan gaji, melainkan pemberian tunjangan sertifikasi pada guru.
"Sebetulnya ada kesalahan informasi dengan apa yang disampaikan oleh Bapak Presiden. Seolah-olah menyamakan kenaikan gaji dengan pemberian tunjangan sertifikasi," kata Mansur dilansir Kompas.com, Jumat (29/11/2024).
Mansur mengungkap, dalam acara puncak Hari Guru Nasional 2024, banyak guru yang hadir dan mengira pengumuman Prabowo itu berupa kenaikan gaji.
Namun sebenarnya tambahan satu kali gaji untuk guru ASN yang dimaksud adalah penanggungan sertifikasi yang biasa dikenal dengan tunjangan profesi guru yang sudah berlangsung sejak tahun 2008.
Sehingga menurut Mansur, bagi guru ASN sebenarnya tidak ada kenaikan gaji.
"Jadi tidak ada istilah kenaikan gaji," ujar Mansur.
Lebih lanjut bagi ASN yang belum sertifikasi nantinya akan dilakukan sertifikasi dan apabila lulus akan mendapatkan tunjangan satu kali gaji pokok.
Sementara itu bagi guru non ASN atau honorer memang mendapatkan tambahan tunjangan sertifikasi, dari yang awalnya hanya Rp 1,5 juta menjadi Rp 2 juta.
Baca juga: Menghitung Rincian Kenaikan Gaji Guru ASN dan Honorer Mulai Januari 2025
Sehingga ada kenaikan Rp 500.000.
"Yang dulu biasanya dikasih Rp 1,5 juta sekarang menjadi Rp 2 juta. Jadi ya oke lah kalau itu dianggap ada kenaikan Rp 500.000."
"Sedangkan guru ASN maupun non-ASN yang sudah sertifikasi tidak ada perubahan apapun terhadap gaji. Mungkin itu yang pasti," jelas Mansur.
Prabowo Umumkan Gaji Guru
Sebelumnya Presiden Prabowo Subianto merealisasikan janji kampanye Pilpres 2024 dengan mengumumkan kenaikan kesejahteraan bagi para guru berstatus ASN dan non-ASN se-Indonesia.
Hal itu disampaikan Prabowo saat menghadiri puncak peringatan Hari Guru Nasional di Velodrome, Jakarta, pada Kamis (28/11/2024).
"Saya bisa menyampaikan bahwa kita walaupun baru berkuasa satu bulan kami sudah bisa mengumumkan bahwa kesejahteraan guru bisa kita tingkatkan. Karena itu saya mengerti kenapa tepuk tangan untuk Menkeu yang paling keras," kata Prabowo dalam sambutannya.
Untuk guru ASN, kata Prabowo, akan mendapatkan kenaikan sebesar satu kali gaji pokok.
Baca juga: Prabowo Menangis Bicara soal Kesejahteraan Guru, Kini Resmi Umumkan Gaji Guru Naik Tahun 2025
Sementara, untuk guru non-ASN akan mendapatkan kenaikan tunjangan profesi menjadi Rp2 juta rupiah per bulan.
"Kita telah meningkatkan anggaran untuk meningkatkan kesejahteraan guru yang berstatus ASN dan PPPK serta guru non ASN," katanya.
Menurut Prabowo, pada tahun 2025 terdapat 1.932.666 guru yang bersertifikat pendidik atau sebesar 64,4 persen.
Dan terdapat peningkatan sebanyak 620 guru bersertifikat dibanding tahun 2024.
Baca juga: Puncak HGN, Prabowo Umumkan Kenaikan Gaji Guru: Tunjangan Guru Honorer Rp2 Juta per Bulan
"Anggaran untuk kesejahteraan guru ASN dan non ASN naik pada tahun 2025 menjadi Rp81,6 triliun, naik Rp16,7 triliun untuk kesejahteraan guru," katanya.
Selain itu, kata Prabowo, untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas guru, maka pada tahun 2025, akan dilaksanakan pendidikan profesi guru (PPG) bagi 806.486 guru ASN dan non-ASN.
"Yang telah memenuhi kualifikasi pendidikan D4 dan S1," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Taufik Ismail)(Kompas.com/Sania Mashabi)