Korban Agus Buntung Buka Suara: Curhat Lalu Diintimidasi, Berujung Rudapaksa
Korban buka suara merasa diintimidasi karena pelaku memanfaatkan masa lalu korban untuk mengulik personal si korban dan membawanya ke home stay
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Sri Juliati
Lebih parahnya lagi, korban yang melapor ke pihak berwajib justru menjadi sasaran karena dianggap dia yang bersalah.
Korban pun sampai menutup akun media sosialnya karena tidak ingin mendengar hal-hal yang akan membuatnya semakin disalahkan.
"Korban saat ini hanya ingin ada orang yang percaya sama dirinya," ujar Ade, selaku pendamping.
Bantahan Agus Buntung soal Intimidasi
Agus Buntung, sebagaimana dia kerap dipanggil, mengaku tak melakukan intimidasi kepada korban.
Ia justru mengaku sengaja sedang dijebak.
Awalnya, dia meminta bantuan kepada seorang perempuan yang tak lain adalah korbannya untuk diantarkan ke kampus.
Namun ternyata dia diturunkan di salah satu homestay di Kota Mataram.
Agus Buntung menegaskan tiba-tiba di ajak masuk ke sebuah kamar.
"Saya ceritain setelah saya sampai homestay itu, dia yang bayar, dia yang buka pintu, terus tiba-tiba dia yang bukain baju dan celana saya," ungkap Agus Buntung.
Agus mengaku tidak mendapat ancaman dari korban.
Ia sengaja tak melakukan perlawanan karena posisinya dalam keadaan tidak berbusana.
"Nggak ada diancam sama perempuan secara fisik, saya diam saja selama di dalam homestay, saya takut buat teriak karena sudah telanjang, saya yang malu kalau saya teriak," jelas Agus.
Belakangan, ia sadar bahwa dirinya dijebak.
Terutama setelah dirinya dituduh telah merudapaksa korban.