Mendes Yandri Lapor ke Presiden Prabowo Soal 3.000 Desa Belum Teraliri Listrik Saat Sidang Kabinet
Yandri Susanto mengaku pihaknya sudah melapor Presiden RI Prabowo Subianto soal 3.000 desa belum teraliri listrik
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), Yandri Susanto mengaku pihaknya sudah melapor Presiden RI Prabowo Subianto soal 3.000 desa belum teraliri listrik saat sidang kabinet pada Senin (2/12/2024) kemarin.
Yandri menjelaskan masalah itu sudah disampaikan langsung kepada Presiden Prabowo.
Termasuk, program yang akan dilakukan dalam pengentasan masalah tersebut.
"Saya waktu salaman sama Pak Presiden, saya bilang, Pak, saya ngeiniin desa, terus (Prabowo bilang) bagus. Terus, Pak Presiden tentu sesuai dengan asta cita yang ke-6, membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan," kata Yandri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/12/2024).
Saat rapat kabinet, kata Yandri, Presiden Prabowo juga menyampaikan bahwa desa harus menjadi lumbung swasembada pangan.
Tak hanya itu, desa yang belum punya listrik dan tertinggal harus segera dibenahi.
Baca juga: Terima Kunjungan Delegasi Bank Dunia, Mendes Yandri Ajak Sukseskan Program Prabowo
"Desa tertinggal, belum punya jalan kan banyak sekali saya kunjungan desa-desa yang tertinggal yang memang jalannya nggak layak. Kemarin aja saya kunjungan ke salah satu perbatasan di Banten, dua mobil saya kan nggak bisa naik. malah saya jalan kaki, kan. Saking prihatinnya dengan jalan yang ada," ungkapnya.
Karena itu, kata dia, pihaknya akan banyak melibatkan kementerian lembaga, termasuk pihak yang lain untuk membangun desa.
Sebab, anggaran masuk ke desa itu bukan hanya dana desa, akan tetapi kementerian/lembaga juga akan banyak masuk ke desa.
Baca juga: Penjelasan Mendes PDT Yandri Susanto Soal Visi Desa Daulat Pangan di 2030
"Tinggal sekarang bagaimana kita menyediakan dan mengkolaborasikan. Termasuk pihak swasta yang saya gandeng, supaya kebutuhan dasar seperti jalan, jembatan, sekolah, yang desa-desa tertinggal itu bisa dipenuhi," jelasnya.
"Karena kalau itu tidak dipenuhi, tetap mereka akan tertinggal. Termasuk listriknya. Masa sudah 80 tahun Indonesia merdeka, mereka belum punya listrik. Masih ada yang menyeberang sungai, ketika mau sekolah. Saya kira itu akan menjadi concern oleh Bapak Presiden Prabowo melalui program-program yang masuk ke desa," tutupnya.