Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sebelum Kasus Miftah Maulana, Ada Gubernur di Jepang Hina Penjual Sayur, Berujung Mundur

Sebelum Miftah Maulana terjerat kasus penghinaan, ada kasus serupa yang menimpa gubernur di Jepang ketika menghina penjual sayur dan berujung mundur.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Sebelum Kasus Miftah Maulana, Ada Gubernur di Jepang Hina Penjual Sayur, Berujung Mundur
Kolase Tribunnews.com/Tokyo Tenzai
Penceramah sekaligus Utusan Khusus Presiden, Miftah Maulana Habiburrahman dan mantan Gubernur Prefektur Shizuoka, Jepang yaitu Heita Kawakatsu. Sebelum Miftah Maulana terjerat kasus penghinaan, ada kasus serupa yang menimpa gubernur di Jepang ketika menghina penjual sayur dan berujung mundur. 

"Kalau soal apakah GM (Gus Miftah) akan mengundurkan diri, itu silakan tanyakan kepada yang bersangkutan."

"Kalau soal dicopot atau tidak, itu hak prerogatif Presiden," katanya kepada Tribunnews.com, Rabu siang.

Ada Gubernur di Jepang Hina Penjual Sayur, Berujung Mundur

Gubernur Shizuoka, Heita Kawakatsu (73).
Gubernur Shizuoka, Heita Kawakatsu (73). (Foto Toyo Keizai)

Sementara, peristiwa serupa seperti yang dilakukan Miftah, sempat terjadi di Jepang pada April 2024 lalu.

Adapun sosok yang dimaksud adalah Gubernur Prefektur Shizuoka bernama Heita Kawakatsu.

Dikutip dari Japan Times, Kawakatsu menghina penjual sayur dan berujung dihujat oleh masyarakat Jepang.

Akibatnya, dirinya disidang etik dan siap mengundurkan diri sebagai gubernur.

Peristiwa itu terjadi pada 1 April 2024, ketika Kawakatsu berpidato saat pelantikan pegawai negeri sipil baru di prefekturnya.

Berita Rekomendasi

Lalu, Kawakatsu menghina penjual sayur dengan menyebut tidak lebih pintar dari pegawai negeri sipil yang akan dilantiknya.

"Semua orang di sini (pegawai negeri yang dilantik) adalah orang yang cerdas. Tidak seperti mereka yang menjual sayur, memelihara sapi, atau menciptakan sesuatu," katanya.

Di sisi lain, kontroversi Kawakatsu tidak hanya berhenti di situ saja dan berujung kritikan menyasarnya.

Sebulan sebelum mengejek penjual sayur, dia pernah membuat blunder dengan membuat pemeringkatan wilayah di Prefektur Shizuoka berdasarkan budaya.

Kebijakannya tersebut berujung kritikan karena dianggap tidak etis dan tidak menghargai keberagaman.

Tak sampai disitu, Kawakatsu juga pernah diminta mundur sebagai gubernur setelah mengejek Kota Gotemba di Shizuoka.

Adapun ejekannya yaitu mengatakan Kota Gotemba cuma memiliki koshihikari (sejenis beras) sebagai makanan sehari-hari.

Dikutip dari NHK, Kawakatsu akhirnya mempercepat pengunduran dirinya menjadi 10 April 2024 tanpa menunggu sidang etik terlebih dahulu.

"Saya mengajukan pengunduran diri hari ini untuk memperpendek masa jabatan di pemerintahan prefektur," katanya saat itu dalam sebuah konferensi pers.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Artikel lain terkait Gus Miftah dan Kontroversinya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas