PAN Kritik Edy Rahmayadi Tuding Partai Cokelat Terlibat di Pilkada Sumut: Kalau Kalah Ya Legowo Saja
Eko Patrio, mengkritisi pasangan Edy Rahmayadi, yang menuding ada keterlibatan 'parcok' alias partai cokelat di Pilkada Sumatera Utara.
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN), Eko Patrio, mengkritisi pasangan Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala, yang menuding ada keterlibatan 'parcok' alias partai cokelat di Pilkada Sumatera Utara.
Istilah tersebut kerap diidentikkan dengan aparat kepolisian yang diduga terlibat dalam Pilkada 2024.
Eko meminta Edy-Hasan untuk belajar dari pasangan Ridwan Kamil-Suswono dalam Pilkada Jakarta yang menerima kekalahan atas pasangan Pramono Anung-Rano Karno.
"Ya begini lho, maksud saya ini harusnya juga kesatria, ya jiwa besar. Sama kayak Jakarta," ujar Eko saat ditemui di Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Kamis (12/12/2024).
Menurutnya, pasangan yang kalah seharusnya dapat menerima hasil Pilkada yang diumumkan KPU.
"Sudah lah kalau misalnya memang sudah tidak menang gitu ya sudah kalah, ya sudah legowo saja lah," ujar Eko.
Eko mengingatkan pasangan Edy-Hasan tidak memperpanjang tudingan yang dapat memicu perdebatan.
"Enggak usah terlalu banyak, jadi melebar, kasihan juga kalau melebar itu kan akhirnya yang tadinya tidak ada menjadi ada dan diadain gitu, kasihan gitu," ucapnya.
Eko menambahkan, sudah saatnya semua pihak berfokus pada pembangunan daerah masing-masing.
"Jadi buat saya, sudah saatnya move on, yuk bersama-sama kita kerja untuk memajukan masing-masing daerah baik di DKI Jakarta maupun di Sumatera," tegasnya.
Sebagai informasi, saksi Edy-Hasan, Leonardo Marbun, menolak untuk menandatangani hasil rekapitulasi KPU Sumatera Utara.
Ada beberapa hal yang membuat mereka keberatan, salah satunya adalah dugaan keterlibatan penjabat kepala daerah di Sumut yang mendukung Bobby-Surya.
"Keterlibatan penjabat kepala daerah yang berpihak pada pasangan calon 01. Hal ini merupakan bentuk penyalahgunaan kekuasaan," ujar Leonardo saat rapat pleno rekapitulasi KPU Sumut yang digelar di Hotel Emerald Garden, Senin (9/12/2024).
Lebih lanjut, Leonardo menyebut adanya keterlibatan Partai Cokelat yang dikaitkan dengan pengerahan aparat kepolisian pada Pilkada 2024.
Baca juga: Golkar Sentil PDIP: 10 Tahun Berkuasa Apakah Ada Tuduhan Partai Cokelat?
"Keterlibatan Partai Cokelat yang berpihak kepada pasangan calon 01 Bobby-Surya," ujarnya.