Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KPAI: Penyebab Familisida karena Pria yang Jadi Kepala Keluarga dapat Tekanan Berat Secara Ekonomi

familicide adalah pembunuhan yang dilakukan seseorang terhadap pasangan hidup dan anak secara bersamaan sedang orang tua membunuh anak

Penulis: willy Widianto
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in KPAI: Penyebab Familisida karena Pria yang Jadi Kepala Keluarga dapat Tekanan Berat Secara Ekonomi
Tribun Jatim Network/Isya Anshori
Satu keluarga di Kediri bukan keracunan, memang ingin akhiri hidup karena terlilit pinjol. Komisi Perlindungan Anak Indonesia(KPAI) menyoroti fenomena familicide, yakni pembunuhan yang dilakukan seseorang terhadap pasangan hidup dan anak-anaknya secara bersamaan. 

Tetangga dan masyarakat juga memiliki tanggung jawab untuk mengenali tanda-tanda perubahan perilaku dalam keluarga, seperti isolasi sosial, tekanan emosional yang meningkat, atau kesulitan ekonomi, agar tindakan pencegahan dapat segera dilakukan.

"Budaya extended family di Indonesia seharusnya menjadi peluang bagi keluarga besar untuk terlibat dalam mengatasi persoalan kerabat.

Namun, lemahnya pengawasan dan kurangnya kepedulian lingkungan sekitar sering membuat tanda-tanda awal masalah terabaikan. Ketidakterlibatan tetangga atau masyarakat dalam memantau situasi keluarga turut memperburuk kondisi," ujar Diyah.

Kasus familicide menekankan pentingnya membangun kepedulian sosial di tengah masyarakat. Keluarga besar, tetangga, dan pihak berwenang harus lebih peka terhadap perubahan mencurigakan dalam keluarga di sekitar mereka. Intervensi dini dapat mencegah tragedi, menyelamatkan nyawa, dan memutus rantai kekerasan dalam keluarga.

"Fenomena familicide adalah peringatan serius akan bahaya tekanan ekonomi dan gangguan mental yang tidak tertangani. Tragedi ini tidak hanya merenggut nyawa, tetapi juga meninggalkan trauma mendalam bagi keluarga yang tersisa. Anak-anak, yang seharusnya mendapatkan perlindungan, justru menjadi korban paling rentan dalam situasi ini, " pungkas Diyah.
 

 

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas