Menteri Agama: Pemerintah Sedang Siapkan Materi Khutbah Salat Jumat soal Pelestarian Lingkungan
Nasaruddin Umar mengungkapkan pemerintah akan menyusun materi khutbah khusus untuk mendorong umat Islam menjaga lingkungan.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama, Nasaruddin Umar mengatakan Kementerian Agama berkomitmen untuk mendorong kesadaran kolektif terhadap isu perubahan iklim.
Nasaruddin Umar mengungkapkan pemerintah akan menyusun materi khutbah khusus untuk mendorong umat Islam menjaga lingkungan.
"Kita minta koleksi ayat-ayat dan hadistnya tadi yang berkenaan dengan perintah menjaga lingkungan. Nanti kita bikin khutbah Jumat untuk satu tahun," kata Nasaruddin melalui keterangan tertulis, Kamis (19/12/2024).
Dirinya mengungkapkan pengalamannya mengunjungi berbagai pusat keagamaan di luar negeri, termasuk di Amerika Serikat, untuk mendalami isu ini.
Menurutnya, opini terkait hal ini harus diluruskan di tengah masyarakat.
"Kami ingin mencoba membantah LSM (Lembaga Sosial Masyarakat) di Amerika yang mengatakan umat dari agama-agama Samawi sebagai penyebab rusaknya lingkungan alam," ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa setidaknya terdapat tiga buku yang menuding bahwa agama Islam, Yahudi, dan Kristen itu sebagai salah satu faktor penyebab rusaknya alam.
"Karena ada ayat-ayat di tiga agama ini yang menyebutkan manusia itu sebagai superioritas," katanya.
"Jadi, manusia itu menganggap seperti punya SIM untuk mengeksploitasi alam semesta ini tidak peduli batas dari hukumnya sendiri. Jadi menganggap ada SIM, ada surat izin SIM untuk mengeksploitasi alam semesta ini," tambahnya.
Baca juga: Perwakilan Masyarakat Datangi Setneg Serahkan Petisi Tolak Kenaikan PPN 12 Persen
Ia juga menyampaikan bahwa pada agama samawi lain yaitu Yahudi dan Kristen juga memiliki ayat serupa.
"Ternyata juga di Yahudi sama. Kitab perjanjian lama yang kita katakan seperti kitab genetik, ada 3 pasal di situ. Kemudian juga kitab Kristen, kitab Mazmur juga ada," ucap Nasaruddin.
"Kami selama dua bulan, membedah semuanya tentang ayat-ayat Yahudi. Bahkan, kita sampai membongkar Talmud. Talmud itu kitab tafsirnya Taurat, di pusat religius di New York. Kemudian juga saya di pusat studi Katolik di Katedral terbesar di Amerika, di New York," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.