Sosok Bakal Calon Gubernur Sulsel Diduga Terlibat Pabrik Uang Palsu di Makassar, Kerabat Jenderal?
Seorang pengusaha dan kerabat jenderal asal Makassar diduga terlibat dalam produksi uang palsu di Makassar.
Penulis: Hasanudin Aco
Satu orang lainnya yang jadi tersangka dalam kasus pabrik uang palsu di UIN Makassar adalah Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar, Dr Andi Ibrahim.
Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) menyebut tersangka pembuat dan pengedar uang palsu.
Dia juga pernah hendak maju di Pilkada Kabupaten Barru 2024.
Ia mulai mencetak uang palsu jauh setelah Pilpres 2024 dan sebelum Pilkada Serentak 2024 yakni pada bulan September 2024 lalu.
Sementara Pilkada Serentak 2024 digelar pada bulan November 2024.
"Jadi tersangka (Andi Ibrahim) mengajukan proposal pendanaan Pilkada di Barru tapi Alhamdulillah tidak jadi," ungkap Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan Wibisono saat menggelar konfrensi pers di Markas Polres Gowa, Jl Syamsuddin Tompo, Sungguminasa, Kamis (19/12/2024) kemarin.
Yudhi mengutarakan hal tersebut, sambil menunjukkan proposal Andi Ibrahim.
Proposal itu, bergambar Andi Ibrahim mengenakan jas tutup dan songkok recca.
Batalnya Andi Ibrahim maju pada Pilkada 2024 itu, kata Yudhi karena tidak ada partai yang meliriknya.
Pilkada Barru diikuti tiga pasangan calon. Masing-masing Andi Ina Kartika-Abustan, drg Ulfa Nurulhuda-Muassir Hasri Gani, serta pasangan Muhammad Aras-Aska Mappe.
"Jadi dana ini uang yang dicetak akan dipakai untuk itu, tapi tidak jadi tidak ada partai yang mencalonkan," terang Yudhi.
"Walaupun nanti disebarkan dengan uang palsu supaya bisa memilih yang bersangkutan, ternyata karena uang palsu jadi tidak jadi," sambungnya.
Berdasarkan keterangan Kapolda Sulsel, Andi Ibrahim merupakan otak pencetakan dan peredaran uang palsu di kampus UIN Alauddin, Makassar.
Rencana pembuatan uang palsu ini dimulai sejak Juni 2010 lalu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.