Kasus Oknum Polisi Peras WN Malaysia, Pengamat: Ada Unsur Pembiaran Atasan Terhadap Bawahan
Bambang memandang proses etik oknum polisi terkait kasus pemerasan WN Malaysia di gelaran DWP 2024 perlu menyasar pada level atasan.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Malvyandie Haryadi
“Jumlah terduga oknum personel yang diamankan sebanyak 18 personil, terdiri dari personel Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, dan Polsek Metro Kemayoran,” paparnya, Jumat (20/12/2024).
Oknum personel yang diamankan oleh Divisi Propam Polri untuk selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Polri tidak akan mentolerir terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh setiap anggota.
Trunoyudo menegaskan komitmen Polri adalah menegakkan hukum, dalam rangka meningkatkan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan terhadap masyarakat.
“Kami memastikan tidak ada tempat bagi oknum yang mencoreng institusi. Investigasi pun telah kami lakukan secara profesional, transparan dan tuntas,” ucapnya.
“Kami telah melakukan pengamanan terhadap para terduga Oknum yang dimaksud, dimana kepercayaan publik adalah prioritas Polri dan Polri berkomitmen untuk memulihkannya melalui tindakan nyata,” sambung dia.
Kabar WN Malaysia diperas oleh oknum polisi saat menyaksikan konser Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 viral di media sosial.
Berdasarkan informasi yang beredar ada lebih 400 penonton DWP yang menjadi korban pemerasan oleh oknum polisi dengan nilai mencapai 9 juta ringgit atau sekitar Rp32 miliar.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.