Bacaan Doa saat Perayaan Malam Natal, Lengkap dengan Sejarah Perayaannya
Simak kumpulan bacaan doa-doa yang cocok dibaca saat malam Natal, lengkap dengan sejarah perayaannya berikut ini.
Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Berikut kumpulan bacaan doa-doa saat perayaan malam Natal.
Hari Raya Natal diperingati umat kristiani satu tahun sekali pada 25 Desember.
Natal pada tahun ini, jatuh pada besok Rabu (25/12/2024).
Peringatan Natal juga merupakan hari kelahiran Yesus Kristus.
Perayaan Natal dirayakan dalam kebaktian malam pada tanggal 24 Desember dan kebaktian pagi pada 25 Desember.
Umumnya orang-orang merayakan Natal dengan membaca sekumpulan doa dan pengharapan.
Berikut Tribunnews rangkum bacaan doa yang bisa dijadikan referensi untuk merayakan malam Natal yang spesial.
Bacaan Doa-doa saat Perayaan Malam Natal
1. Doa Syukur Malam Natal
Ya Tuhan yang Mahakasih,
Pada malam yang kudus ini, kami berkumpul untuk merayakan kelahiran Putra-Mu, Yesus Kristus, Sang Penyelamat dunia. Dengan penuh syukur, kami mengenang cinta-Mu yang besar kepada umat manusia.
Terima kasih atas anugerah keselamatan yang telah Engkau berikan. Kami bersyukur atas terang yang Engkau bawa ke dalam dunia yang gelap. Bimbinglah kami agar selalu hidup dalam kasih dan kebenaran-Mu.
Tuhan, pada malam Natal ini, kami serahkan hati kami kepada-Mu. Jadikan kami pembawa damai, harapan, dan sukacita bagi orang-orang di sekitar kami. Biarlah kehadiran-Mu membawa terang dalam hidup kami.
Di dalam nama Yesus Kristus, kami berdoa.
Amin.
Baca juga: Jadwal Misa Malam Natal Katedral Jakarta dan Aturan untuk Umat yang Hadir
2. Doa Pengharapan Malam Natal
Tuhan yang penuh kasih,
Pada malam yang penuh keajaiban ini, kami datang kepada-Mu dengan hati yang dipenuhi rasa syukur dan pengharapan. Natal adalah bukti bahwa Engkau selalu menyertai kami, bahkan di saat-saat tergelap.
Kami memohon agar sukacita Natal menyentuh setiap hati, terutama mereka yang merasa lelah, sedih, atau sendirian. Berikanlah mereka pengharapan baru dan kekuatan untuk melanjutkan perjalanan hidup mereka.
Tuhan, ajarlah kami untuk merasakan makna sejati dari Natal ini, bukan hanya dalam perayaan, tetapi dalam tindakan kasih dan kepedulian kepada sesama. Jadikan kami terang-Mu di dunia ini.
Kami serahkan seluruh hidup kami ke dalam tangan-Mu. Di dalam nama Yesus Kristus, kami berdoa.
Amin.
Baca juga: Makna Perayaan Hari Raya Natal, Lengkap dengan Penjelasannya
3. Doa Permohonan Malam Natal
Bapa di Surga,
Pada malam ini kami merayakan kelahiran Putra-Mu yang Kudus, Yesus Kristus. Terima kasih atas kasih-Mu yang tak terbatas dan rahmat-Mu yang selalu menyertai kami.
Kami memohon berkat-Mu untuk keluarga kami, gereja kami, dan seluruh dunia. Bawalah damai bagi mereka yang sedang berkonflik, sukacita bagi mereka yang bersedih, dan penghiburan bagi mereka yang kehilangan.
Tuhan, kami juga berdoa agar terang Natal ini terus bersinar di dalam hati kami sepanjang tahun. Ajarlah kami untuk hidup seturut kehendak-Mu, berbagi kasih, dan menjadi saluran berkat bagi sesama.
Kami percaya pada kuasa-Mu dan menyerahkan semuanya ke dalam tangan-Mu. Di dalam nama Yesus Kristus, kami berdoa.
Amin.
Sejarah Perayaan Hari Raya Natal
Natal berasal dari bahasa Latin Natalis, yakni Dies Natalis, yang berarti Hari Lahir.
Masyarakat dalam Imperium Romawi pernah menggunakan istilah ini untuk kelahiran Dewa Sang Surya; Dies Natalis Invicti yang berarti hari kelahiran matahari yang tak terkalahkan.
Hal ini dihubungkan dengan penyembahan kaisar sebagai dewa seperti matahari.
Baca juga: Unik dan Berkelanjutan, Begini Potret Perayaan Natal di Indonesia lewat Tradisi Lokal
Demi kehormatannya sendiri sebagai ‘tuhan’, maka pada abad ke–3, kaisar menetapkan perayaan hari kelahirannya pada 25 Desember.
Dalam tradisi Barat, peringatan Natal juga mengandung aspek non-agamawi.
Beberapa tradisi Natal yang berasal dari Barat antara lain adalah pohon Natal, kartu Natal, bertukar hadiah antara teman, dan anggota keluarga serta kisah tentang Santa Klaus atau Sinterklas.
Sejak abad ke-3 hingga abad ke-15, Natal dirayakan tanpa pergunjingan.
Dan pada masa pasca reformasi gereja, satu gerakan keagamaan melarang perayaan Natal.
Pada tahun 1600-an, Natal sempat dilarang di Inggris, Jerman dan Amerika oleh kelompok yang menamakan dirinya Puritan.
Perayaan Natal baru dimulai pada sekitar tahun 200 M di Aleksandria (Mesir).
Teolog Mesir menunjuk tanggal 20 Mei tetapi ada pula pada 19 atau 20 April.
Di tempat lain perayaan dilakukan pada tangal 5 atau 6 Januari; ada pula pada bulan Desember.
Perayaan pada tanggal 25 Desember dimulai pada tahun 221 oleh Sextus Julius Africanus, dan baru diterima secara luas pada abad ke-5.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.