Irjen Pol. Dr. Ribut Hari Wibowo, S.H., S.I.K., M.H.
Nama Kapolda Jateng Irjen Ribut Hari Wibowo pernah menjadi sorotan karena dianggap enggan bersalaman dengan mantan cagub Jateng 2024 Andika Perkasa.
Penulis: Rakli Almughni
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Inspektur Jenderal Polisi Doktor atau Irjen Pol. Dr. Ribut Hari Wibowo, S.H., S.I.K., M.H. adalah Pati Polri yang menjabat sebagai Kapolda Jawa Tengah (Jateng).
Irjen Ribut Hari Wibowo sudah menduduki posisi jabatan sebagai Kapolda Jateng sejak 26 Juli 2024.
Saat itu, Ribut Hari Wibowo menggantikan posisi Komjen Pol. (Purn.) Drs. Ahmad Luthfi, S.St.Mk., S.H. yang sekarang menjadi Gubernur Jawa Tengah 2025-2030.
Sepanjang kariernya, Irjen Ribut Hari Wibowo juga pernah menjabat sebagai Kapolresta Surakarta.
Nama Irjen Ribut pernah menjadi sorotan karena disebut tak mau bersalaman dengan mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa.
Momen jenderal bintang 2 itu disebut terkesan mengelak salaman dengan Andika Perkasa menjadi viral di media sosial.
Peristiwa tersebut terjadi setelah 2 pasangan cagub dan cawagub Jawa Tengah menghadiri Deklarasi Kampanye Damai di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah pada Selasa (24/9/2024).
Baca juga: Heboh Video Irjen Ribut Hari Tolak Salami Andika Perkasa, Polda Jateng: Tak Ada Unsur Kesengajaan
Kehidupan pribadi
Irjen Pol Ribut Hari Wibowo lahir di Magetan, Jawa Timur, 30 Juli 1974.
Ribut memiliki istri yang bernama Ny. Diana Ribut Hari Wibowo dan menganut agama Islam.
Pendidikan
Irjen Ribut Hari Wibowo adalah lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1996.
Di Akpol, ia satu angkatan dengan Kapolda Papua Barat Irjen Pol. Jhonny Edison Isir, S.I.K., M.T.C.P.
Sejumlah pendidikan kepolisian yang pernah ditempuh Ribut antara lain yakni PTIK (2004), Sespimmen (2010), dan Sespimti (2020).
Sementara sederet pendidikan kejuruan yang sempat dijalaninya yakni Daspa Lantas (1997), KIBI ELEMENTARY (1997), KIBI Advance (1998), dan Assessment Kapolres (2013).
Nama lengkap berikut dengan gelarnya yaitu Irjen Pol. Dr. Ribut Hari Wibowo, S.H., S.I.K., M.H.
Perjalanan karier
Irjen Ribut Hari Wibowo memiliki rekam jejak karier yang cemerlang di Polri.
Beragam jabatan strategis di Polri seperti Kapolres hingga Direktur serta Kepala sudah pernah ia emban.
Jenderal asal Magetan ini tercatat pernah menjabat sebagai Kasubbagkatpa Bagpangkat Robinkar SSDM Polri.
Pada 2014, Ribut kemudian diangkat menjadi Kapolres Salatiga.
Semenjak itu, kariernya kian meroket.
Pada 2015, Ribut dipercaya untuk menduduki posisi jabatan sebagai Kapolres Tegal.
Satu tahun kemudian, ia dimutasi menjadi Kabagbinkar Ro SDM Polda Jatim.
Baca juga: Sosok Irjen Ribut Hari Wibowo, Kapolda Jateng yang Dituding Ogah Bersalaman dengan Andika Perkasa
Setelah itu, Ribut mendapat kepercayaan untuk mengisi kursi jabatan sebagai Kapolresta Surakarta pada 2017.
Pada 2019, jenderal bintang 2 ini diutus untuk menjabat Dirreskrimum Polda Kalteng.
Tak lama setelah itu, ia dimutasi sebagai Analis Kebijakan Madya Bidang Akpol Lemdiklat Polri.
Irjen Ribut Hari Wibowo kemudian didapuk menjadi Kabagmutjab Robinkar SSDM Polri pada 2020.
Pada 2021, ia lalu ditunjuk sebagai Karobinkar SSDM Polri.
Barulah di tahun 2024 Irjen Ribut Hari Wibowo diangkat menjadi Kapolda Jawa Tengah.
Dianggap cueki Andika Perkasa
Nama Kapolda Jateng Irjen Ribut Hari Wibowo sempat disorot karena dianggap cuek terhadap calon gubernur Jateng 2024, Andika Perkasa.
Momen saat Irjen Pol Ribut Hari Wibowo bak mengelak salaman dengan Andika Perkasa viral di media sosial.
Momen ini terjadi usai dua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah menghadiri Deklarasi Kampanye Damai di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah pada Selasa (24/9/2024).
Hadir Cagub-Cawagub Jateng Nomor urut 1, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi dan Cagub-Cawagub Jateng Nomor urut 2, Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen.
Aksi Kapolda Jateng tersebut juga diikuti oleh Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana yang terlihat tak menyalami rivalnya tersebut.
Dari video yang beredar, Kapolda Jateng Irjen Pol Ribut Hari Wibowo dan Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana menghindar ketika hendak disalami Andika Perkasa.
Anggapan bahwa Irjen Ribut mencueki Andika Perkasa bermula ketika Calon Gubernur Jateng yang didampingi wakilnya, Hendrar Prihadi turun dari panggung.
Sembari menebar senyum, Andika Perkasa terlihat mengulurkan tangan ke arah Kapolda Jateng Irjen Pol Ribut Hari Wibowo yang berpapasan dengannya.
Baca juga: Harta Kekayaan Irjen Ribut Hari Wibowo, Genk Solo Jadi Kapolda Jateng Gantikan Ahmad Luthfi
Namun, uluran tangan Andika Perkasa terlihat tak berbalas.
Irjen Pol Ribut Hari Wibowo terlihat menghindari jabatan tangan Andika Perkasa.
Mantan Karobinkar SSDM Polri itu terlihat berlalu meninggalkan Andika Perkasa yang terpaku.
Hal serupa juga ditunjukkan oleh Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana.
Nana yang mengenakan batik itu hanya merapatkan kedua telapak tangannya di dada.
Meski demikian, Andika Perkasa terlihat tetap tersenyum.
Dirinya tetap mengulurkan tangan kepada sejumlah tamu undangan yang berpapasan dengannya.
Satu di antaranya pria berseragam Kejaksaan yang diduga adalah Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah, Ponco Hartanto.
Ponco terlihat menyambut uluran tangan Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi.
Salah satu akun media sosial yang mengunggah momen Kapolda Jateng ogah salaman dengan Andika Perkasa yakni akun twitter @JhonSitorus_18 pada Rabu (25/9/2024).
Video yang viral di media sosial itu dinilai Jhon Sitorus menjadi bukti tidak harmonisnya hubungan TNI dan Polri.
"Sikap anggota POLRI yang seperti ini sangat tidak mencerminkan keharmonisan TNI-Polri Biar bagaimanapun, Jenderal Andika Perkasa adl mantan Panglima TNI dan tetap jadi bagian dari TNI," tulis Jhon Sitorus.
"Belum jadi apa2 udah begini, gimana kalo dah jadi Gubernur bosnya?" tambahnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Artanto, memberikan klarifikasi bahwa peristiwa itu tidak ada unsur kesengajaan.
"Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo saat itu sedang berjalan hendak meninggalkan kantor KPU Jawa Tengah dan sudah menundukkan kepala untuk berpamitan. Jadi saat itu tidak ada unsur kesengajaan untuk tidak mau bersalaman," ujarnya dikutip dari Kompas.com, Kamis (26/9/2024).
Artanto menegaskan bahwa video viral tersebut berbanding terbalik dengan interaksi antara Andika dan Ribut di ruang transit KPU Jawa Tengah pada hari yang sama, yakni Selasa (24/9/2024) malam.
"Antara Pak Andika dengan Pak Ribut di ruang transit menunjukkan sikap yang bersahabat, karena keduanya selain bersalaman dan cipika-cipiki juga ngobrol akrab membahas berbagai hal," ujarnya.
Artanto menilai bahwa video yang menunjukkan Kapolda Jateng enggan bersalaman dengan Andika sengaja diunggah untuk memperkeruh suasana.
"Ini adalah upaya yang di-framing oleh orang yang tidak senang jika pilkada berlangsung damai, aman, dan nyaman," pungkasnya.
Ia juga meyakinkan bahwa keakraban dan soliditas antara TNI dan Polri tetap terjaga dengan baik.
(Tribunnews.com/Rakli Almughni) (KOMPAS.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.