Pecat Keluarga Jokowi, Internal Siaga 1 & Hasto Dijerat KPK, Setumpuk Kegaduhan PDIP Jelang Kongres
ada tiga isu panas yang dihimpun Tribun terjadi di tubuh partai pimpinan Megawati Soekarnoputri ini beberapa waktu belakangan.
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setumpuk peristiwa politik penting terjadi di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP jelang kongres partai yang digelar pada bulan April tahun 2025.
Setidaknya ada tiga isu panas yang dihimpun Tribun terjadi di tubuh partai pimpinan Megawati Soekarnoputri ini beberapa waktu belakangan.
Pemecatan keluarga Jokowi
Pertama adalah PDIP resmi memecat Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, dan Bobby Nasution sebagai kader pada Senin (16/12/2024).
Surat pemecatan ini dibacakan langsung oleh Ketua DPP PDIP bidang Kehormatan Partai Komarudin Watubun.
"Merdeka! Saya Komarudin Watubun, Ketua Bidang Kehormatan PDI Perjuangan. Bersama ini, tanggal 16 Desember 2024, saya mendapat perintah langsung dari Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan untuk mengumumkan secara resmi sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai, di depan seluruh jajaran Ketua DPD Partai se-Indonesia."
"DPP Partai akan mengumumkan surat keputusan pemecatan terhadap Saudara Joko Widodo, Saudara Gibran Rakabuming Raka, dan Saudara Bobby Nasution, serta 27 anggota lain yang kena pemecatan. Adapun surat SK, saya baca sebagai berikut," kata Komarudin.
Dengan adanya pemecatan ini, Komarudin menegaskan bahwa Jokowi, Gibran dan Bobby dilarang untuk berkegiatan, menjabat mengatasnamakan PDIP.
"Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan akan ditinjau kembali dan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya."
"Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 4 Desember 2024, Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Ketua Umum Megawati Soekarnoputri ditandatangani, Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto ditandatangani," tegas Komarudin.
Respons Jokowi, Gibran, dan Bobby
Jokowi mengaku menghormati keputusan pemecatan dirinya dari PDIP.
"Ya ndak apa-apa saya menghormati itu," ujarnya di kediamannya di Kota Solo, Jawa Tengah, Selasa (17/12/2024).
Jokowi menegaskan tidak dalam posisi membela atau memberikan penilaian atas keputusan tersebut.
"Karena keputusan itu sudah terjadi."
Terkait tudingan yang dialamatkan kepadanya, Jokowi menyerahkan segalanya kepada waktu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.