Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kaleidoskop 2024: Perampokan, Pembunuhan dan Penembakan Korbannya Satu Keluarga, Ibu Muda, Satpam

Sejumlah perampokan disertai pembunuhan sadis dan tembakan terjadi sepanjang 2024, korbannya satu keluarga, lansia, ibu muda hingga satpam bank.

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Kaleidoskop 2024: Perampokan, Pembunuhan dan Penembakan Korbannya Satu Keluarga, Ibu Muda,  Satpam
kolase Tribunnews.com/ist
Sejumlah perampokan disertai pembunuhan sadis dan tembakan terjadi sepanjang 2024, korbannya satu keluarga, lansia, ibu muda hingga satpam di sebuah bank.  

Para pelaku telah menyiapkan rencana serta membagi tugas saat menjalankan aksinya.

D dan S mendatangi rumah korban lalu melakukan penganiayaan terhadap seluruh anggota keluarga.

Mereka datang ke rumah korban dengan menaiki motor N-Max serta membawa minuman keras untuk membuat korban mabuk dan juga membawa kunci pas untuk melakukan penganiayaan.

Sementara O dan C berperan untuk membuang jenazah korban ke wilayah Sukabumi. 

Namun, rencana itu gagal lantaran saat pelaku kembali mendatangi lokasi rumah korban sudah ramai oleh warga.

Pembunuhan satu keluarga di Cibungbulang, Bogor terungkap
Pembunuhan satu keluarga di Cibungbulang, Bogor terungkap (Tribun Bogor)

Kini, atas perbuatannya para pelaku dipersangkakan dengan Pasal 340 KUHP terancam pidana mati atau penjara seumur hidup atau penjara selama 20 tahun.

Kemudian, Pasal 338 KUHP dengan ancaman penjara 15 tahun, Pasal 365 KUHP ayat 3 KUHP diancam pidana 14 tahun.

Berita Rekomendasi

Mereka juga dijerat Pasal 170 KUHP dengan ancaman pidana 12 tahun, Pasal 80 ayat 2 tentang perlindungan anak terancam hukuman pidana 5 tahun.

Selain itu, pelaku juga dijerat Pasal 55 KUHP, Pasal 56 KUHP, dan Pasal 88 KUHP.

"Para pelaku ini sebelumnya sudah merencanakan akan melakukan pencurian dengan kekerasan ini di bengkel tersangka D di Kampung Moyan, Cibungbulang," ujar Wakapolres Bogor, Kompol Adhimas Sriyono Putra, Senin.

 

2. Perampokan Disertai Pembunuhan Ibu Muda di Gresik, Pelaku Utama Buron Bawa Uang Rp 142 juta

Wardatun Toyyibah (28), ibu muda di Gresik ditemukan tewas mengenaskan di rumahnya, di Desa Ima'an, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, Sabtu (16/3/2024) .

Sementara anak balitanya yang masih berusia 2,5 tahun, selamat namun mengalami luka di kaki.

Wardatun Toyyibah dan anaknya ditemukan pertama kali oleh suami Wardatun Toyyibah, Mahfud (42).

Saat kejadian, Mahfud tidur di ruang tamu, sementara anak dan istrinya di dalam kamar.

Diduga, Wardatun Toyyibah menjadi korban perampokan dan nyawanya dihabisi.

Sabtu (16/3/2024) menjadi hari terakhir Wardatun Toyyibah tidur memeluk anaknya yang masih berusia 2,5 tahun itu.

Baca juga: Fakta Baru Perampokan dan Pembunuhan di Gresik: Satu Pelaku Diduga Akhiri Hidup, Pelaku Utama Buron

Menjelang waktu sahur, petaka tiba.

Pelaku masuk ke dalam rumah korban.

Dugaan sementara, perempuan tersebut adalah korban perampokan, lantaran uang ratusan juta rupiah milik korban raib. Termasuk handphone milik suaminya.

Berdasarkan hasil autopsi di RSUD Ibnu Sina Gresik, terdapat empat luka tusuk di tubuh Wardatun Toyyibah.

"Ada empat luka tusuk, di leher bagian depan dua, di dada satu, dan satu di leher bagian belakang," ujar Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Aldhino Prima Wirdhan.

Dari empat luka tusuk tersebut, lanjutnya, yang membuat korban mengalami kematian adalah luka tusuk di bagian dada.

"Yang mematikan karena luka tusuk di dada, itu mengenai ulu hati dan menembus ke jantung," tambahnya.

Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi mengamankan satu bungkus golok yang ditemukan di kasur milik korban.

"Barang bukti yang kita amankan ada sarung golok yang dicurigai milik pelaku yang tertinggal di kamar korban," terangnya.

Pihaknya menduga kuat, perempuan tersebut adalah korban perampokan lantaran terdapat barang yang hilang.

Sementara Mahfud mengaku tidak mengetahui saat kejadian berlangsung.

Dia baru bangun sekitar pukul 05.00 WIB dan melihat istrinya tewas tengkurap, sementara anaknya selamat dan mengalami luka di kaki.

Mahfud kemudian langsung memandikan jasad istrinya dibantu keluarga, dan menutupi jasad istrinya itu dengan jarik.

Peran 3 Pelaku Perampokan 

Satu pelaku perampokan disertai pembunuhan terhadap ibu muda bernama Wardatun Toyyibah (28) agen Bank BUMN di Gresik, Jawa Timur ditangkap.

Total ada tiga pelaku yang melakukan perampokan pada Selasa (26/3/2024) lalu.

Para pelaku membunuh pemilik rumah, Wardatun Toyyibah (28) yang tinggal bersama suami dan anak balitanya.

Dari penyelidikan polisi, pelaku pembunuhan Wardatun adalah para tetangganya sendiri di Desa Ima'an, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik.

Mereka adalah AS (40), AM (40) dan satu pelaku lain yang belum diumumkan polisi.

"Pelaku utama perampokan sadis ini adalah AS yang sampai saat ini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Kami masih memburu yang bersangkutan," tegas Kasat Reskrim Polres Gresik, AKP Aldhino Prima Wirdhan, Senin (8/4/2024).

Baca juga: Satu Pelaku Pembunuhan di Gresik Ditemukan Tewas, Diduga Akhiri Hidup dengan Racun Sianida

Dijelaskan, Ahmad Midhol ini adalah tetangga dekat korban. Midhol masuk ke kamar korban, mencuri uang tunai sekitar Rp 150 juta dan menghabisi nyawa Wardatun Toyibah dengan menusukkan pisau ke dada dan leher korban.

Aldhino membeberkan foto dan ciri-ciri AM, dan meminta masyarakat yang mengetahui agar segera melapor ke nomor Whatsapp 082144778500.

"Ciri-ciri pelaku utama memiliki tinggi badan kurang lebih 165 centimeter, kulit sawo matang dan rambut ikal/botak. Apabila melihat, menemukan atau mengetahui, harap menghubungi 082144778500," tutupnya.

Diketahui AS berperan membuka pintu belakang rumah korban lalu mengambil handphone suami korban bernama Mahfud. Lalu AM yang menjadi tersangka (TSK) utama karena menjadi eksekutir pembunuhan Wardatun di depan anak korban sendiri.

Uang hasil rampokan sebesar Rp 150 juta itu kemudian dibawa kabur ketiga pelaku. Tetapi seperti penuturan AS, saat pembagian ia hanya mendapat bagian Rp 8 juta, sehingga sebagian besar uang rampokan sebesar Rp 142 juta masih dikuasai tersangka AM.

Satu Pelaku Ahkiri Hidup

Diduga satu pelaku lain mengakhiri hidupnya di tengah ladang jagung wilayah Desa Wotan, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik.

Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Aldhino Prima Wirdhan, menyatakan pria berinisial SA (20) yang jasadnya ditemukan di ladang diduga terlibat perampokan.

"Satu lagi SA. Semuanya warga Desa Ima'an," paparnya, Selasa (9/4/2024), dikutip dari TribunJatim.com.

Ia menjelaskan SA sempat diperiksa sebagai saksi dalam kasus ini.

Sehari setelah diperiksa, SA ditemukan tewas tanpa ada luka kekerasan di tubuhnya.

Bahkan, pakaian yang dikenakan jasad SA sama seperti pakaian saat diperiksa di kantor polisi.

"Kemungkinan kuat, SA ini mengakhiri hidup karena ketakutan setelah diperiksa sebagai saksi. Ternyata dia adalah satu dari tiga pelaku perampokan di Desa Ima'an Dukun," lanjutnya.

Jasad SA telah diautopsi dan dinyatakan meninggal karena kekurangan oksigen.

"Dari hasil autopsi, tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Korban meninggal karena asfiksia atau masalah sistem pernapasan, sehingga mengalami kekurangan oksigen," ujarnya.

Diduga SA mengonsumsi sianida atau pembasmi hama sehingga keracunan.

"Ada kandungan sianida di lambung SA. Jadi kemungkinan tersebar dia meminum sianida karena ketakutan terungkap dan ditangkap," bebernya.

Ia belum mengungkap peran SA dalam kasus ini dan masih fokus memburu otak perampokan, AM.

 

3. Perampokan dan Pembunuhan di Malang, Lansia Jadi Korban, Pelaku Butuh Uang untuk Nikahan

Terungkap sosok dua tersangka kasus perampokan disertai pembunuhan di Desa Mangliawang, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Kedua tersangka yang bernama M Wakhid Hasyim (29) dan M Iqbal Faisal Amir (28) membunuh Agus Sri Iswanto (60) seusai melakukan perampokan pada Jumat (22/3/2024) lalu.

Selain itu, kakak korban yang bernama Ester Sri Purwaningsih (69) juga dianiaya.

Kedua tersangka merupakan kakak beradik berasal dari desa yang sama dengan korban, namun beda RW.

Sehari-hari mereka bekerja sebagai karyawan swasta.

Wakhid dan Iqbal melakukan perampokan lantaran terdesak ekonomi.

Tersangka Wakhid terlilit utang Rp5 juta, sedangkan Iqbal sedang butuh uang untuk biaya pernikahan.

Kasatreskrim Polres Malang, AKP Gandha Syah mengatakan kedua tersangka tidak mengenal korban.

Mereka menjadi rumah korban sebagai sasaran lantaran di dalamnya dihuni lansia.

"Dari hasil pengakuan, tersangka ini merupakan RW sebelah. Sehingga sudah relatif hafal dengan tempat kejadian perkara (TKP)." 

"Mereka mengetahui di daerah situ ada rumah yang ditinggali oleh orang tua (lansia). Perlu disampaikan bahwa korban Sri Agus Iswanto ini lansia dan juga difabel," ucapnya, Rabu (3/1/2024), dikutip dari SuryaMalang.com.

AKP Gandha Syah menjelaskan, keduanya sudah merencanakan kasus perampokan dengan mengamati rumah korban.

Penampakan TKP rumah yang diduga dirampok di Desa mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jumat (22/3/2023).
Penampakan TKP rumah yang diduga dirampok di Desa mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jumat (22/3/2023). (KOLASE TRIBUNNEWS.COM)

Detik-detik Perampokan Rumah Lansia saat Warga Salat Tarawih

Wakhid dan Iqbal melancarkan aksinya saat para warga sedang salat tarawih.

Mereka masuk rumah korban melalui pintu samping yang tidak dikunci.

"Tersangka ini dalam melakukan aksinya menggunakan pakaian jaket jumper warna hitam, menggunakan masker juga," tukasnya.

Aksi perampokan diketahui Agus, namun korban tidak bisa melawan.

Pelaku Iqbal kemudian memukul Agus hingga terjatuh ke lantai.

"Tersangka Iqbal ini berusaha menggorok leher Agus, tetapi korban melawan. Hingga akhirnya tersangka dengan ganas menikam leher korban di bagian belakang sebelah kiri," lanjutnya.

Sedangkan pelaku Iqbal memukul Ester sebanyak tiga kali dan membenturkan wajah korban ke tembok.

"Menurut pengakuan, kejadian berlangsung cepat karena dalam kondisi panik. Yang terdekat ada di atas meja ada dompet diambil. Di atas TV ada handphone kemudian diambil," tandasnya.

Kedua pelaku meninggalkan rumah melalui pintu samping dan membawa kabur barang berharga korban.

Akibat perbuatannya, kedua pelaku dapat dijerat pasal berlapis yaitu Pasal 365 ayat (1), ayat (2) angka 1,2 dan 3, ayat (3) dan ayat (4) KUJP tentang pencurian dengan kekerasan.

Kemudian Pasal 351 ayat (1), ayat (3) KUHP tentang penganiayaan yang mengakibatkan orang luka dan mati dengan ancaman hukuman pidana penjara paling lama 7 tahun.

 

4. Ayah, Nenek dan 2 Anak di Musi Banyuasin Ditemukan Tewas, Diduga Korban Perampokan dan Pembunuhan

Warga Desa Lumpatan Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatra Selatan dihebohkan dengan penemuan jasad satu keluarga di dalam rumah pada Rabu (20/12/2023).

Plt Kasat Reskrim Polres Muba, IPTU Dedi Kurniawan SH mengaku belum dapat menyimpulkan penyebab kematian satu keluarga yang bernama Heri (50), Masturo (70) ibu dari Heri, Aurel (6) dan Marsel (11).

Warga menemukan 4 jasad dalam kondisi sudah membusuk dan terdapat luka di sekujur tubuh.

Diduga 4 jasad yang terdiri dari ayah, nenek dan 2 orang anak tewas dibunuh sejak Sabtu (16/12/2023) lantaran jasad salah satu anak masih menggunakan seragam pramuka.

Dedi Kurniawan menambahkan jasad keempatnya telah dibawa ke RS Bhayangkara Palembang untuk proses autopsi.

"Kami masih menunggu hasil dari pemeriksaan dari rumah sakit, keempatnya setelah ini langsung dilakukan autopsi di RS Bhayangkara, untuk informasi lebih lanjut nanti kita sampikan," lanjutnya.

Baca juga: Polisi Pastikan Mahasiswi UPI Bandung yang Tewas di Gedung Gymnasium Bukan Korban Pembunuhan

Kepala Desa setempat, Agus Kurniawan menyatakan keempat jasad ditemukan karena warga mencurigai ada aroma tak sedap dari dalam rumah.

"Jasad korban ditemukan sekitar pukul 14.00 WIB yang ditemukan oleh masyarakat, saat ini kasus tersebut sedang ditangani oleh pihak kepolisian," bebernya.

Menurut Agus, petugas kepolisian masih menyelidiki penyebab kematian satu keluarga dan warga menyerahkan sepenuhnya kasus ini ke polisi.

"Penyebab kematian belum diketahui masih didalami pihak kepolisian, kita siap membantu pihak dengan memberikan keterangan dalam mengungkap kasus tersebut," tuturnya.

Baru Jual Tanah Seharga Rp 200 Juta

Berdasarkan keterangan dari sejumlah warga, korban Heri baru menjual tanahnya seharga Rp200 juta.

Ia menduga keempat anggota keluarga menjadi korban perampokan dan pembunuhan.

"Ya ada informasi korban ini baru menjual tanah beberapa waktu lalu, untuk jumlahnya tidak diketahui," tandasnya.

Saat ditelusuri, sejumlah barang milik korban juga tidak ada di rumah seperti sepeda motor.

"Ada juga motor korban hilang, untuk yang lainnya kita belum mengetahuinya secara pasti. Saat ini masih ditangani oleh pihak kepolisian," pungkasnya.

Salah satu anggota keluarga korban, Mulyadi mengaku kaget dengan kabar tewasnya Heri dan keluarga.

"Setahu saya mereka ini tidak pernah ada masalah, memang kami sudah jarang bertemu dengan mereka, dapat kabar ini kami keluarga sangat shock mendengarnya," ucapnya.

Mulyadi menambahkan istri Heri bekerja di luar negeri dan di rumah tersebut tinggal Heri, nenek dan 2 anaknya.

"Kami berharap pelaku yang melakukan perbuatan tersebut segera diamankan, kalau bisa dihukum dengan setimpal," ujarnya.

 

5. Perampokan Bersenjata Api di Cilacap, 2 Warga Tewas Ditembak di Lokasi 

Polisi menangkap pelaku perampokan yang terjadi di sebuah toko di Kedungreja, Cilacap, Jawa Tengah, pada Senin (27/3/2023) pukul 14.30 WIB.

Aksi perampokan tersebut terekam kamera ponsel warga dan kemudian menjadi viral.

Kejadian berawal ketika pelaku masuk ke dalam salah satu agen toko menggunakan senjata api pada dengan cara memaksa korban untuk membuka laci.

Pelaku kemudian menyeret korban atau pemilik toko yang bernama Nasihun untuk keluar lalu dipukul dan ditembak tumitnya.

Hal itu diungkap oleh Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi dalam konferensi pers yang digelar di Mapolda Jateng, pada Senin (3/4/2023).

"Dimana pelaku dengan senjata api yang telah viral masuk di salah satu agen toko di wilayah Cilacap dengan cara memaksa korban untuk membuka laci," ungkapnya, dikutip dari YouTube Polda Jateng.

"Kemudian menyeret korban atau pemilik/tuan rumah bernama Nasihun untuk keluar, dipukul oleh pelaku dan ditembak lututnya," tambahnya.

Baca juga: Siswa SMP Korban Penganiayaan di Cilacap Tuai Simpati Pengusaha Jambi, Siap Beri Beasiswa hingga S1

Kemudian pelaku masuk kembali ke toko untuk mengambil uang dan DVR CCTV untuk menghilangkan barang bukti.
"Setelah itu pelaku keluar, ada masyarakat yang berusaha menolong atas nama Gunawan, ditembak lagi oleh pelaku kena lututnya," ujar Irjen Pol Ahmad Luthfi.

"Jadi korban ditembak kena tumitnya, kemudian Gunawan ditembak oleh pelaku kena lututnya," jelasnya.

Kemudian pada 27 Maret polisi telah membentuk tim Jatanras Resmob Polda dan Polresta Cilacap.

Kemudian polisi mengembangkan kasus perampokan tersebut dan pada 30 Maret berhasil menangkap salah satu pelaku perampokan.

"Tiga hari bisa kita ungkap, pertama saudara Buwang yang kita tangkap di wilayah Pandeglang, Banten," terangnya.

Pada tanggal 1 April polisi kembali melakukan pengembangan terhadap kasus perampokan tersebut.

"Satu hari berikutnya kita tangkap saudara Sugiono dan Iwan di daerah Oku," ucapnya.

"Jadi masuk Palembang perbatasan Lampung," jelasnya.

Dalam penangkapan Sugiono dan Iwan, polisi juga berhasil mengamankan dua buah senjata api.

"Di tangan Sugiono, di rumahnya kita temukan lagi senjata api dua," ujar Irjen Ahmad Luthfi.

"Jadi senjata api rakitan kita temukan empat di saudara Iwan," tambahnya.

Aksi perampokan terjadi di sebuah toko di Cilacap, Senin (27/3/2023).
Aksi perampokan terjadi di sebuah toko di Cilacap, Senin (27/3/2023). (istimewa/Instagram @andreli_48)

Polisi juga berhasil mengamankan barang bukti berupa dua buah kendaraan dan beberapa senjata api yang digunakan oleh pelaku dalam kasus perampokan tersebut.

"Yaitu 1 unit kendaraan Grand warna hitam dan Beat warna hitam," ucapnya.

"Kemudian 4 pucuk senjata jenis revolver, 27 amunisi yang terdiri dari 21 aminusi kaliber 38, 6 amunisi kaliber 9 mm, dan 4 unit handphone dari tersangka," jelasnya.

Sejumlah empat pecahan butir proyektil peluru juga berhasil ditemukan oleh polisi di tempat kejadian perkara.

"Jadi yang dua itu dari tubuh korban, yang dua tembakan di luar," ucapnya.

"Jadi empat tembakan di TKP bisa kita identifikasi, satu tembakan hilang," jelasnya

Kemudian, polsi juga mengamankan barang bukti satu buah jaket, satu pasang sepatu, dan uang Rp 2.500.000.

"Pemeriksaan awal terhadap enam orang saksi uangnya Rp 100.000.000," ujar Ahmad Luthfi.

"Pengembangan yang kita lakukan bahwa tersangka bagi-bagi uang, termasuk sudah dibuat belanja," tambahnya.

Pelaku juga sempat berusaha untuk menghilangkan barang bukti dengan membuang DVR rekaman CCTV dan jaket di sungai, namun berhasil ditemukan oleh polisi.

Dalam kasus perampokan tersebut, polisi membutuhkan waktu 3 hari untuk mengungkapnya.

"Jadi dalam waktu tiga hari kita berhasil kita lakukan pengungkapan," terangnya.

Para pelaku akan disangkakan dengan Pasal 365 ayat (2) ke-1 dan ke-2 KUHP.

"Hukumannya maksimal 12 tahun," jelasnya.

Dalam konferensi pers itu, Irjen Pol Ahmad Luthfi juga mengungkapkan bahwa para pelaku sempat mengelabui dan melawan petugas pada saat penangkapan.

"Sehingga secara spontan anggota melakukan tindakan keras terukur kepada pelaku," ujarnya.

Dia juga mengimbau masyarakat dalam perkembangan situasi menjelang Hari Raya Idul Fitri apabila mengambil uang di bank atau ATM untuk minta pengawalan polisi tanpa dipungut biaya.

Para Pelaku Kenal Sejak di Lapas, Aksi Direncanakan setelah Bebas

Pelaku perampokan bersenjata api di warung agen BRI link Cilacap, mengungkapkan rencana aksi perampokan yang dilakukannya bersama dua kawannya yang rupanya sudah saling kenal di Lapas Bekasi.

Sebelumnya, diketahui bahwa telah terjadi perampokan di warung agen BRI Link di Cilacap pada Senin (27/3/2023) siang sekira pukul 14.30 WIB.

Ketiga perampok yang diketahui bernama Saiun alias Buang (39) Sarwanto alias Iwan (40), dan Sugiono alias Kowo (45) berhasil membawa kabur uang sebanyak Rp 100 juta, dua ponsel, dan box CCTV.

Sebelum melancarkan aksi perampokan tersebut, ketiga pelaku diketahui sudah merencanakannya setelah mereka sama-sama dibebaskan dari penjara.

Tersangka Buang mengatakan, bahwa target perampokan mereka adalah BRIlink.

Di mana di loasi tersebut, kata Buang, bisa mengambil uang Rp 100 juta.

"Targetnya Brilink karena di situ banyak uangnya, info kami dapat dari Bibi Sugiono bilang ambil uang 100 juta di tempat itu bisa, makanya ada rencana merampok di situ," katanya, dikutip dari Tribunjateng.com, Selasa (3/4/2023).

Tiga pelaku perampokan dengan senjata api di Cilacap berhasil ditangkap polisi, Minggu (2/4/2023). Mereka disebut ditangkap di tempat berbeda seperti di Banten dan Sumsel.
Tiga pelaku perampokan dengan senjata api di Cilacap berhasil ditangkap polisi, Minggu (2/4/2023). Mereka disebut ditangkap di tempat berbeda seperti di Banten dan Sumsel. (Istimewa via Tribun Jateng)

Perampokan yang dilakukan oleh Buang dan dua kawannya itu dilakukan pada siang hari karena jika malam hari sudah tutup.

Buang juga mengatakan alasan melakukan perampokan karena mempunyai utang banyak.

"Tadinya mau malam, tapi keburu tutup jadinya nekat siang, apalagi utang saya banyak," jelasnya.

Kemudian, diketahui juga ketiganya sudah merencanakan perampokan 10 hari sebelumnya.

 

6. Perampokan Bank di Lampung, Pelaku Bawa Senpi, 2 Satpam dan Satu Karyawan Kena Tembak

Kronologi perampokan Bank Arta Kedaton Makmur, Bandar Lampung, Lampung, Jumat (17/3/2023).

Perampokan bank di Lampung ini dilakukan oleh satu orang.

Pelaku perampokan bank beraksi dengan membawa senjata api.

Aksi perampokan tersebut pun menyebabkan tiga orang mengalami luka tembak.

Ketiga korbannya yakni dua orang satpam dan satu orang karyawan.

Mereka adalah Tito Alexander yang merupakan satpam Bank Arta Kedaton dan Hance Chandra karyawan Bank Arta Kedaton.

Satu orang korban lainnya merupakan Kismanto, Satpam Bank Mayora yang lokasinya berdekatan dengan Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Kismanto menceritakan kronologi kejadian perampokan tersebut.

Ia mengatakan, saat itu sekira pukul 09.00 WIB, ada orang yang ingin mengambil uang secara tunai di BPR Arta Kedaton Makmur.

"Saat pagi hari ada seseorang yang ingin mengambil uang secara tunai melalui BPR Arta Kedaton Makmur,"

"Sesuai SOP yang berlaku di kantor, jika ada yang ingin melakukan penarikan tunai maka harus dikawal," kata Kismanto.

Suasana Bank Arta Kedaton Makmur pasca peristiwa perampokan, Jumat (17/3/2023).
Suasana Bank Arta Kedaton Makmur pasca peristiwa perampokan, Jumat (17/3/2023). (Tribunlampung.co.id/Hurri Agusto)

Kismanto pun lalu mendengar suara tembakan dari belakang.

Ia yang sedang berjaga pun terkena peluru dan megalami luka gores di bagian tangan.

"Begitu ada ledakan itu mengenai goresan bagian tangan, kemudian secara reflek saya geser ke kanan,"

"Terus yang kedua perampok menembak lagi dan mengenai sebelah sini (tangan sebelah kanan dekat pergelangan)," terangnya.

Terkena peluru dua kali, Kismanto pun langsung berlari ke Bank Mayora dan langsung menutup rolling dor.

"Abis nutup pintu itu saya kurang tahu lagi," jelasnya.

Ia juga mengatakan, pelaku datang seorang diri dan memakai topi, masker, serta senjata api.

"Yang saya tahu pelakunya satu orang memakai topi, masker, dan membawa senjata api berupa pistol," ungkapnya.

Kismanto pun langsung dibawa menuju IGD RS Budi Medika Bandar Lampung untuk mendapatkan penanganan medis.

Kombes Ino Harianto selaku Kapolresta Bandar Lampung mengungkapkan, pelaku sempat menembakkan senjata api beberapa kali.

"Pelaku datang ke lokasi berjalan seorang diri, lalu pelaku melihat ada pengawalan nasabah oleh satpam dari bank Mayora menuju bank Arta Kedaton,"

"Kemudian pelaku berjalan masuk menuju bank Arta Kedaton dengan mengangkat senjatanya dan sempat beberapa kali menembak ke arah atas," ungkapnya seperti yang diwartakan Tribun Lampung.

Bank BPR Arta Kedaton Makmur di Telukbetung Bandar Lampung menjadi sasaran perampokan, Jumat (17/3/2023) pagi. Sejumlah polisi kini tampak berjaga di TKP perampokan yang mengakibatkan tiga orang tertembak.
Bank BPR Arta Kedaton Makmur di Telukbetung Bandar Lampung menjadi sasaran perampokan, Jumat (17/3/2023) pagi. Sejumlah polisi kini tampak berjaga di TKP perampokan yang mengakibatkan tiga orang tertembak. (Tribun Lampung/Hurri)

Pelaku pun langsung melancarkan aksinya di dalam bank sambil berusaha mengambil uang.

Pelaku juga menembak dua korban yang berada di dalam bank, yakni seorang satpam dan pegawai.

"Jadi pelaku berusaha mengambil sejumlah uang di bank tersebut,"

"Di dalam (bank) pelaku beraksi dan menembak korban yang merupakan satpam dan karyawan bank Arta Kedaton," lanjut Ino.

Pelaku juga sempat memasukkan uang ke dalam tas dan dibawa kabur.

"Uang sudah sempat dimasukkan ke dalam tas oleh pelaku,"

"Namun aksinya berhasil digagalkan satpam dan karyawan bank tersebut," kata Ino.

Ino juga mengatakan, pelaku beraksi seorang diri sambil membawa satu senjata berjenis revolver rakitan serta airsoft gun.

"Senjata yang digunakan yakni jenis revolver rakitan dan air soft gun," pungkasnya.

Pelaku Diduga Punya Kartu Berobat RSJ hingga Perannya

Kabar terbaru soal perampokan BPR Arta Kedaton Makmur, Bandar Lampung, Lampung

Perampok bank melakukan aksinya menggunakan senjata api dan menyebabkan tiga orang mengalami luka tembak.

Fakta beru terungkap, pelaku perampokan memiliki kartu kuning yang dikeluarkan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Lampung.

Mengutip TribunLampung.co.id, dalam kartu tersebut tercantum data diri pasien, dari nama hingga alamat.

Dikonfirmasi, Humas RSJ Lampung, David, mengatakan benar kartu tersebut merupakan karu yang dikeluarkan RSJ Lampung.

Namun, pihaknya masih belum bisa memastikan kepemilikannya.

"Saya belum dapat memastikan lebih jauh, karena kepemilikan kartu atas nama Heri Gunawan,"

"Memang kalau dari kartu itu milik RSJ, tapi gak tahu benar apa tidaknya dan belum bisa dipastikan juga,"

"Kalau model kartunya ya memang benar punya RSJ Lampung," kata David, Jumat (17/3/2023).

Terjadi perampokan di sebuah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Arta Kedaton Makmur di Bumi Waras, Bandar Lampung pada Jumat (17/3/2023) pagi.
Terjadi perampokan di sebuah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Arta Kedaton Makmur di Bumi Waras, Bandar Lampung pada Jumat (17/3/2023) pagi. (YouTube Tribun Sumsel)

Lebih lanjut, David mengatakan pihaknya juga tidak bisa membuka identitas pasien.

Meski demikian, ia memastikan pihaknya akan bekerja sama membuka rekam medis pemilik kartu kuning jika diminta oleh pihak kepolisian.

"Jadi mungkin ada di datanya, tapi untuk identitas pasien kami tidak bisa membukanya,"

"Kami akan membuka rekam medis pemilik kartu kuning tersebut apabila dimintai pihak kepolisian,"

"Semua ini untuk mendukung proses penyelidikan dan penyidikan suatu tindak pidana," lanjut David.

Rekan Pelaku Diburu Polisi

Satu fakta lain juga terungkap.

Awalnya, diberitakan pelaku perampokan beraksi sendirian.

Tetapi, Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Ino Harianto, meralat pernyataan itu dan mengatakan pelaku berjumlah tiga orang.

Ia menerangkan, satu orang berperan sebagai eksekutor dan dua orang lainnya menunggu di kendaraan.

"Jadi pelaku berinisial HG (Heri Gunawan) bersama dua orang lainnya menggunakan dua sepeda motor berhenti di depan Bank Mayora, jadi total pelaku sebenarnya berjumlah tiga orang,"

"Tapi, yang turun dari motor hanya pelaku HG, sedangkan dua pelaku lainnya menunggu di motor masing-masing sambil memantau situasi," kata Ino, Jumat.

Pihak kepolisian pun telah mengamankan HG, dan sedang mengejar dua orang pelaku lainnya.

Ino menambahkan, HG dan kawan-kawan diduga akan menggunakan uang hasil rampokan untuk membeli narkoba.

"Motifnya berdasarkan pengakuan pelaku dia merupakan pengguna aktif narkoba jenis putau,"

"Jadi diduga hasil pelaku merampok ini akan digunakan untuk membeli narkoba," imbuhnya.

Perampokan terjadi di BPR Arta Kedaton Makmur, Kecamatan Bumi Waras, Bandar Lampung, Jumat (17/3/2023) pagi. Tiga orang dikabarkan mengalami luka tembak.
Perampokan terjadi di BPR Arta Kedaton Makmur, Kecamatan Bumi Waras, Bandar Lampung, Jumat (17/3/2023) pagi. Tiga orang dikabarkan mengalami luka tembak. (Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)

Masih dari TribunLampung.co.id, pihak kepolisian juga akan melakukan tes urine kepada pelaku.

"Tes urine masih kami ambil dan hasil pengecekannya menunggu lebih lanjut," tambah Ino.

Atas perbuatannya tersebut, pelaku dikenakan Pasal 365 ayat 4 KUHP dengan ancaman hukuman penjara seumur hidup atau paling berat hukuman mati.

UU Darurat soal kepemilikan senjata api juga bisa menjerat pelaku. (tribun network/thf/Tribunnews.com)

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas