Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BMKG Prediksi Curah Hujan Tinggi di Awal Tahun, Menko PMK Minta Pemda Siapkan Mitigasi 

Potensi curah hujan tertinggi akan berlangsung pada bulan Desember 2024 hingga Januari 2025.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in BMKG Prediksi Curah Hujan Tinggi di Awal Tahun, Menko PMK Minta Pemda Siapkan Mitigasi 
Tribunnews.com/Fahdi Fahlevi
Rapat Tingkat Menteri (RTM) yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno (tengah). 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno memimpin Rapat Koordinasi Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi di Kantor Gubernur Sulawesi Selatan pada Kamis (2/1/2025).

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memperkirakan wilayah Indonesia saat ini berada pada kategori curah hujan menengah hingga tinggi. 

Potensi curah hujan tertinggi akan berlangsung pada bulan Desember 2024 hingga Januari 2025.

Pemerintah mengutamakan upaya pencegahan melalui pengurangan risiko bencana dengan penguatan sistem pemantauan dini, serta memastikan kesiapan penuh untuk merespon situasi darurat dan pascabencana.

Pratikno menjelaskan, mitigasi pro aktif dan mendorong perubahan pola pikir masyarakat untuk selalu menjaga kelestarian lingkungan adalah langkah pencegahan terjadinya bencana. 

"Selain modifikasi cuaca, optimalkan infrastruktur yang sudah ada dan laksanakan apel rutin siaga bencana sehingga dapat mencegah terjadinya bencana hidrometeorologi. Peran aktif masyarakat sangat dibutuhkan untuk menjaga kelestarian lingkungan sekitar," jelas Pratikno. 

Berita Rekomendasi

Pemerintah pusat melalui BNPB telah menyerahkan bantuan Dana Siap Pakai kepada Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk penanganan bencana hidrometeorologi. 

Pratikno menyebut, partisipasi aktif dari seluruh pihak sangat dibutuhkan guna menciptakan sinergi yang terkoordinasi dalam pelaksanaan penanganan bencana di lapangan. 

"Semuanya harus berperan aktif sesuai dengan kapasitas masing-masing dan saling bahu-membahu demi menciptakan sistem pengelolaan bencana yang tangguh dan berkelanjutan," tuturnya. 

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan telah melakukan langkah preventif dengan menetapkan 16 Kabupaten/Kota dengan status tanggap darurat dan 8 Kabupaten/Kota dengan status siaga darurat. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas