Program Makan Bergizi Gratis Dimulai Lusa, Prabowo Ingin Bahan Baku Makanan Tak Impor
Pemerintah bakal memulai program makan bergizi gratis pada Senin (6/1/2025) lusa. Prabowo meminta agar seluruh bahan baku tidak impor.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Mulanya, Prabowo mengatakan pemerintah sejatinya ingin menganggarkan program tersebut Rp15.000 per porsi.
Namun, sambungnya, pemerintah menganggap anggaran Rp10.000 per porsi sudah memenuhi standar gizi dan cukup layak.
"Kita ingin Rp 15.000 (per porsi), tapi kondisi anggaran mungkin Rp 10.000 kita hitung untuk daerah-daerah itu cukup, cukup bermutu dan bergizi," ucap Prabowo.
Di sisi lain, Prabowo mengatakan program ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat kecil.
Dia mengasumsikan, satu keluarga bisa menghemat Rp30.000-Rp40.000 per hari jika memiliki 3-4 anak yang berhak menerima program makan bergizi gratis.
"Berarti tiap keluarga bisa menerima minimal atau rata-rata bisa Rp 30.000 per hari. Ini kalau satu bulan bisa Rp 2,7 juta," kata Prabowo.
Ia pun menegaskan bahwa pemerintah juga bakal menyalurkan beragam bentuk bantuan sosial kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Jadi kalau ini semua dengan bantuan-bantuan bansos dan tunjangan sosial lainnya, termasuk PKH dan bantuan-bantuan lainnya saya kira upaya pemerintah untuk mengamankan semua lapisan masyarakat, di antaranya kelompok buruh saya kira sudah sangat maksimal pada saat ini, tentunya kita ingin perbaiki di saat-saat mendatang," kata Prabowo.
Terpisah, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menuturkan pada tiga bulan pertama, pemerintah menargetkan ada 3 juta anak yang menerima makan bergizi gratis.
"Januari mungkin kita 3 juta anak, untuk 3 bulan pertama. (Tiga bulan berikutnya) kita tambah doubling," katanya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Taufik Ismail)(Kompas.com/Fika Nurul Ulya)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.