Ketidakprofesionalan Polsek Cinangka dan Peran Oknum TNI AL dalam Kasus Penembakan Bos Rental Mobil
Kasus tewasnya bos rental mobil CV Makmur Raya di Tangerang, Ilyas Abdurrahman (48) berbuntut panjang.
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Sri Juliati
Saat itu pihak Polsek kemudian meminta untuk melengkapi dokumen, seperti BPKB, STNK dan kunci cadangan.
Dokumen itu diketahui sudah dilengkapi oleh pihak korban.
Polsek Cinangka Berdalih Kurang Personel
Meski dokumen sudah lengkap, dari Polsek Cinangka masih enggan memberi pendampingan.
Mereka berdalih merasa kekuatan personel mereka tidak mencukupi untuk situasi tersebut.
Alasan itu dinilai tak dapat diterima, sebab Polsek seharusnya meminta bantuan ke Polres atau anggota reserse di Polsek.
“Anggota merasa kekuatannya sedikit. Jadi tidak berimbang sehingga tidak melakukan pendampingan."
"Padahal, seharusnya anggota itu bisa melakukan permintaan tambahan dukungan ke Polres misalnya atau anggota reserse di polsek, tapi itu tidak dilakukan,” imbuh Suyudi.
3 Oknum TNI Terlibat
Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) RI, Laksamana Madya TNI Denih Hendrata juga mengonfirmasi tiga oknum TNI AL diperiksa buntut penembakan bos rental mobil ini.
Mereka yakni Sertu AA, Sertu RA, dan Klk BA,
Dua dari tiga anggota TNI AL yang terlibat merupakan anggota Komando Pasukan Katak (Kopaska).
Satu di antaranya melakukan penembakan ke bos rental.
"Tiga orang itu, dua dari Kopaska Koarmada I, satu dari KRI Bontang," kata Denih dalam konferensi pers, Senin.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.