Bank Mandiri dan Yokke Siapkan Platform Integratif untuk Genjot Digitalisasi UMKM
Bank Mandiri bersama platform digital Yokke dan Asosiasi E-Commerce Indonesia memacu digitalisasi bisnis para pelaku UMKM di Indonesia.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tren digitalisasi di Indonesia datang seperti air bah di beragam sektor kehidupan dan dunia usaha selama masa pandemi ini. Di sektor dunia usaha tren juga terjadi di pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Bank Mandiri bersama platform digital Yokke dan Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) menangkap tren ini dengan terus memacu digitalisasi bisnis para pelaku UMKM di Indonesia sejalan dengan upaya pemerintah mendorong UMKM Indonesia go digital.
SEVP Micro & Consumer Finance Bank Mandiri Josephus K. Triprakoso mengatakan, secara bank only, Bank Mandiri telah menyalurkan pembiayaan ke sektor UMKM senilai Rp 114,58 triliun hingga akhir Agustus 2021 lalu.
Nilai tersebut tumbuh 18,52 persen dari periode yang sama tahun lalu.
"Dari nilai tersebut, penyaluran pembiayaan yang dilakukan secara online telah mencapai Rp 22,9 milyar yang telah diberikan kepada seller online mitra e-commerce," ungkap Josephus saat tampil sebagai pembicara di acara Virtual Workshop bertajuk “Transformasi Digital UMKM Merah Putih” di Jakarta, Rabu (13/10/2021).
Baca juga: OJK: Pandemi Covid-19 Telah Percepat Digitalisasi Sektor Keuangan
Virtual workshop ini mengundang ribuan peserta pelaku UMKM dan diselenggarakan Bank Mandiri dan Yokke bekerja sama dengan Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA).
Josephus menjelaskan, saat ini dunia digital terus bergerak ke arah yang semakin canggih.
Untuk itu pelaku usaha secara aktif perlu menambah ilmu dan wawasan agar tak ketinggalan atau kalah saing. Apalagi, potensi ekonomi digital di Indonesia dinilai masih sangat besar.
Baca juga: Digitalisasi Perbankan Dinilai Berpotensi Timbulkan Ancaman PHK
Terlebih dalam situasi pandemi Covid-19, perkembangan inovasi di bidang teknologi semakin cepat terjadi seiring bergesernya kebutuhan masyarakat ke arah digital.
Semakin dinamisnya industri digital ini tentu harus diimbangi dengan strategi yang adaptif oleh pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) agar mampu mengembangkan usahanya secara optimal.
Baca juga: Praktik Cross Border di Industri E-Commerce Menggerus Keberlangsungan UMKM Lokal
Menurut Josephus, inisiatif penyelenggaraan workshop ini sangat selaras dengan upaya Pemerintah dalam mendorong lebih banyak pelaku UMKM untuk bertransformasi ke platform digital dengan ditopang oleh makin masifnya perkembangan UMKM Digital .
Mengutip data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM yang sudah onboarding ke dalam ekosistem digital mencapai 15,9 juta atau 24,9 persen dari total pelaku UMKM yang sekitar 65 juta unit.
Jumlah ini meningkat signifikan selama pandemi Covid-19. Sebagai perbandinga, sebelum pandemi Covid-19 pelaku UMKM yang terhubung dalam platform digital baru sebanyak 8 juta UMKM.
Pemerintah sendiri menargetkan 30 juta UMKM onboarding digital pada 2024 nanti. Perlu dilakukan terobosan dan inovasi untuk mengembangkan UMKM dalam negeri agar bisa bersaing lewat digitalisasi.