Bank Mandiri dan Yokke Siapkan Platform Integratif untuk Genjot Digitalisasi UMKM
Bank Mandiri bersama platform digital Yokke dan Asosiasi E-Commerce Indonesia memacu digitalisasi bisnis para pelaku UMKM di Indonesia.
Penulis: Choirul Arifin
"Perkembangan digital yang pesat dan masif harus disambut sebagai momentum untuk beradaptasi agar bisnis dapat tumbuh lebih cepat dan mampu bersaing, meski masih dibayangi pandemi. Kami berharap UMKM bisa bangkit dan naik kelas agar bersama-sama mendukung upaya pemulihan ekonomi," ujar Josephus.
Hasil survei Google dan Temasek menyatakan, ekonomi digital Indonesia di 2025 diproyeksikan akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara dengan nilai transaksi mencapai Rp 1.826 triliun.
Sedangkan hasil survei Bank Indonesia di 2020 mencatat nilai transaksi ekonomi digital melalui e-commerce mencapai Rp 253 triliun pada 2024.
Niniek S. Rahardja, Direktur Utama Yokke menyatakan, pemberdayaan UMKM tidak cukup hanya dengan memberikan akses pada permodalan.
“Pelaku usaha juga perlu dilengkapi dengan platform yang memudahkan mereka untuk mengelola usahanya, sehingga mereka tidak lagi direpotkan dengan hal-hal seperti pencatatan manual untuk penjualan dan inventori," ungkapnya.
Baca juga: Lima Kota Adopsi OneMap.id untuk Dukung Lonjakan Kebutuhan Digitalisasi
PIhaknya saat ini menyediakan platform digital YokkeBiz untuk membantu pelaku usaha mikro kecil dan menengah mendigitalisasi usahanya.
"Platform ini memiliki integrasi lengkap ke berbagai aplikasi layanan logistik, pembukuan, online store sampai dengan integrasi dengan berbagai marketplace,” ungkap Niniek S. Rahardja.
Baca juga: Menkop UKM Teten Masduki: 15 Juta UMKM Sudah Terhubung ke Ekosistem Digital
"Modal utama yang dibutuhkan seorang pengusaha sebenarnya adalah keberanian, kejelian menangkap peluang dan tentunya kreatifitas," tambah Niniek.
Menurutnya, di era digital sekarang, terdapat banyak peluang sekaligus alat yang tersedia untuk dapat mengelola dan mengembangkan usaha.
Sependapat dengan Niniek, Himelda Renuat, Chief Marketing Officer DOKU mengungkapkan pandemi Covid-19 telah mengakselerasi pola konsumsi barang dan jasa masyarakat dari offline ke online.
“Pola konsumsi online yang kemungkinan besar akan menjadi permanen ini perlu didukung oleh sebuah ekosistem toko online yang solid dan berkelanjutan, dimana salah satu aspeknya adalah cara toko online tersebut menerima pembayaran dari pelanggannya," ungkap Himelda.
Lewat platform digital Doku, pihaknya menyediakan akses ke beragam metode pembayaran pilihan pelanggan namun juga memastikan kelancaran dan keamanan setiap transaksi yang terjadi dalam platform toko online seperti YokkeBiz.
Dalam pelatihan ini, Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) menggandeng beberapa pakar digital yang tergabung dalam keanggotan idEA agar dapat secara langsung memberikan wawasan baru pada pelaku usaha UMKM agar bisa naik kelas.
“Setiap perubahan yang terjadi di platform e-commerce member kami tentu jadi bisa langsung disosialisasikan ke pelaku usaha untuk segera menyesuaikan strategi pemasarannya. Karena dunia e- commerce yang merupakan bagian industri digital juga terus berkembang menemukan bentuk terbaiknya,” kata Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Bima Laga.