Prospeknya Menggiurkan, Investor Mulai Gandrungi Fintech Kripto di Indonesia
Intensi regulator yang kemungkinan mematangkan peraturan lebih menyeluruh di akhir tahun ini membuat beberapa investor
Editor: Hendra Gunawan
Menurut Willson, fintech kripto ini teknologi baru, dan masih akan berubah dan berkembang.
Mata uang kripto sendiri berfungsi sebagai store value dan sangat volatile.
Oleh sebab itu, dirinya menyarankan untuk tidak sembarangan membeli kalau tidak mengerti.
Update harga bitcoin
Sempat mencapai harga tertinggi sepanjang masa, harga bitcoin kini masih berada di bawah US$ 60.000 pada Kamis (18/11/2021).
Bitcoin turun 13 persen dari level tertinggi beberapa hari lalu yaitu US$ 69.000.
Harga Bitcoin berdasarkan data CoinDesk pada Kamis (18/11) pukul 13.45 WIB ada di US$ 59.772,32, naik tipis 0,31% dibanding posisi 24 jam sebelumnya.
“Penurunan tampaknya terkait dengan leverage yang berlebihan dalam sistem yang dihapus,” kata Jan Wuestenfeld, Analis CryptoQuant, seperti dikutip Kontan dari CoinDesk.
"Selama fundamental on-chain tidak berubah pada koreksi harga ini, prospek jangka menengah tetap bullish," ujarnya.
Kenaikan tingkat pendanaan Bitcoin baru-baru ini menunjukkan selera yang lebih besar untuk leverage di antara para trader, beberapa di antaranya menjadi rentan terhadap likuidasi karena harga turun.
Ketika pasar stabil di sekitar level saat ini, tingkat pendanaan telah kembali ke dekat wilayah netral, menurut Joo Kian, Analis Delphi Digital, perusahaan riset kripto.
“Sebelum ini, minat terbuka berada di level puncak untuk sebagian besar perdagangan, biasanya, menghilangkan leverage yang berlebihan itu sehat untuk pasar dalam jangka panjang,” sebut Kian, seperti dilansir CoinDesk.
Jatuh
Harga Bitcoin jatuh ke bawah US$ 60.000 pada Selasa (16/11), setelah chief financial officer (CFO) Twitter mengatakan, investasi di aset kripto seperti Bitcoin “tidak masuk akal” saat ini.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.