CryptoBatz Proyek NFT Ozzy Osbourne Bagikan Tautan Penipuan, Pengikutnya Alami Kerugian Ribuan Dolar
Para pengikut CryptoBatz yang mengalami penipuan phishing sebelumnya telah menekan tautan atau URL kadaluarsa
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Artis Ozzy Osbourne tak mau ketinggalan meluncurkan koleksi NFT-nya melalui proyek CryptoBatz.
Namun, selang dua hari setelah token dicetak, pengikutnya menjadi sasaran penipuan yang menguras cryptocurrency dari dompet mereka.
Melansir dari situs Theverge.com, Minggu (23/01/2022), peluncuran koleksi CryptoBatz berhasil mendapat sorotan dan liputan dari berbagai outlet media seperti Billboard, Rolling Stone, NME, Hypebeast, dan Business Insider.
Baca juga: Fintech Asal Brasil, Dock Gunakan Uang Kripto untuk Layanan Remitansi
Para pengikut CryptoBatz yang mengalami penipuan phishing sebelumnya telah menekan tautan atau URL kadaluarsa yang dibagikan oleh akun twitter resmi proyek tersebut dan berakhir dengan mengunjungi Discord Palsu. Seperti pada proyek NFT lainnya, CryptoBatz menggunakan Discord sebagai tempat untuk mengatur komunitasnya.
Discord resmi CryptoBatz saat ini dapat diakses dengan melalui tautan pendek discord.gg/cryptobatz. Sebelum menggunakan tautan ini, proyek ini menggunakan URL yang berbeda yaitu di URL discord.gg/cryptobatznft.
Kasus penipuan ini bermula setelah proyek yang berganti ke URL baru dan para scammers membuat server Discord palsu pada URL lama proyek ini. Namun baik pihak CryptoBatz maupun Ozzy Osbourne tidak melakukan tindak pencegahan untuk menghapus tweet yang merujuk pada URL sebelumnya.
Hal ini berarti tweet lama dari Osbourne dibiarkan untuk mengarahkan pengikut ke server yang sekarang telah dikendalikan oleh scammers.
Tweet yang dimaksud adalah tweet yang diposting oleh CryptoBatz pada 31 Desember 2021, yang telah diretweet lebih dari 4000 kali dengan diposting pada 31 Desember 2021. Sayangnya, tweet tersebut baru dihapus pada Jumat, (21/1/2022) oleh pihak CryptoBatz.
Ketika tautan penipuan tersebut diklik, akan muncul panel undangan untuk Discord palsu yang menunjukkan jumlah anggota sebanyak 1.330. Jumlah ini merupakan indikasi jumlah orang yang berpotensi mengalami penipuan.
Layanan manajemen komunitas bot spoofing di dalam server, Collab Land meminta pengguna untuk memverifikasi aset kripto mereka, tetapi malah mengarahkan pengguna ke situs phishing tempat mereka meminta untuk menghubungkan ke dompet kripto pengguna.
Baca juga: Jajaki Metaverse, Gucci Rilis Fashion House Supergucci untuk Produk NFT
Salah satu korban penipuan, Tim Silman memperkirakan sekitar 300 dolar AS sampai 400 dolar AS Ethereum telah terkuras dari dompetnya saat mengunjungi server dicord palsu tersebut.
“Saya telah melihat setidaknya selusin orang di Twitter menyuarakan masalah yang sama ini. Anda melihat transaksi di Etherscan, yang lain kehilangan lebih banyak dari saya,” ucap Tim Silman yang juga berprofesi sebagai karyawan nirlaba.
Silman juga menunjukan alamat dompet Ethereum yang terkait dengan scammers telah menerima transaksi masuk sebesar 14,6 ETH ($40,895) pada 20 Januari silam dan mengirimkannya ke dompet lain dengan nilai lebih dari 150.000 dolar AS.
Silman menambahkan jika ia telah mencoba untuk melapor dengan menandai akun CryptoBatz untuk memberitahukan mengenai hal ini, namun tidak ada tanggapan dari CryptoBatz saat itu.
"Saya menandai mereka beberapa kali di berbagai tweet, seperti yang dilakukan beberapa orang lain, tetapi tidak ada tanggapan. Ini pelajaran yang mahal, kurasa," ungkap Tim Silman.
Saat tautan palsu ini muncul dalam tweet, proyek CryptoBatz terus menghebohkan token mint publik, dengan NFT yang dijual kembali di OpenSea dengan harga sekitar 1,8 ETH atau senilai dengan 5.046 dolar AS.
Baca juga: Fitur Baru Twitter, Bisa Pasang Foto Profil NFT Berbentuk Segi Enam
Sutter Systems, Pengembang CryptoBatz NFT, menyalahkan penipun ini pada pihak discord. Dalam pernyataannya melalui email, salah satu pendiri Sutter System “Jepeggi” menekankan bahwa persetujuan itu hanya akan mungkin karena pengaturan dan pemeliharaan yang mudah dari contoh Discord Scam. Jepeggi juga berujar jika pihaknya tidak dapat bertanggung jawab atas tindakan scammers ini, karena Discord merupakan platform yang tidak bisa pihaknya kendalikan.
Sedangkan pihak Discord mengatakan pihaknya tengah berkomunikasi dengan tim yang terkena dampak penipuan ini. Pihaknya juga akan mengambil tindakan atas penipuan ini dengan mematikan server terkait.