Gandeng UKBIC, Britishvolt Siap Kembangkan Baterai Kendaraan Listrik dengan Kandungan Nikel Tinggi
Startup baterai untuk kendaraan listrik (EV), Britishvolt bersiap memproduksi massal baterai dengan kandungan nikel tinggi
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Startup baterai untuk kendaraan listrik (EV), Britishvolt bersiap memproduksi massal baterai dengan kandungan nikel tinggi dan lebih banyak bahan padat energi.
Hal itu dilakukan usai menandatangani perjanjian dengan UKBIC, fasilitas penelitian yang didukung pemerintah Inggris.
Dikutip dari laman reuters.com, Senin (24/1/2022), permintaan nikel diperkirakan akan mengalami pelonjakan selama dekade berikutnya, karena EV saat ini menjadi arus utama. Nikel dapat mendukung penyimpanan energi di katoda baterai yang pada gilirannya akan memperluas jaringan EV.
Baca juga: Startup AI Pensieve Dapat Suntikan Dana Pre-Seed Round dari Angel Investors 3 Negara
Britishvolt mengatakan telah mencapai kesepakatan dengan pusat baterai di Inggris, UK Battery Industrialisation Centre (UKBIC), untuk mengembangkan dan merakit baterai generasi selanjutnya dari baterai sampel untuk produksi masal. UKBIC sendiri adalah fasilitas yang didanai pemerintah Inggris untuk membentuk dan membantu industri mobil di Inggris agar dapat membawa teknologi baterai baru ke pasar.
Saat ini industri otomotif berusaha untuk bersaing untuk meningkatkan jaringan EV dengan melakukan investasi besar dalam penelitian baterai yang lebih padat energi.
Baca juga: Yamaha Luncurkan Skuter Listrik EMF, Pakai Baterai Gogoro yang Bisa Ditukar
Tak mau ketinggalan, Britishvolt mengumumkan pada Jumat lalu (20/1/2022), bahwa pihaknya telah mendapat dukungan dari Pemerintah Inggris untuk mendirikan pabrik baterai di Inggris Utara.
Pabrik Startup 30 GWh di Blyth, Northumberland, Inggris akan mulai beroperasi pada tahun 2023 mendatang. Pabrik ini akan dibangun dalam tiga fase dan ketika mencapai produksi puncak pada 2027, pabrik ini akan memiliki target produksi paket baterai lebih dari 300.000 kendaraan setiap tahunnya.