Melihat Kafe di Thailand yang Jadi Rumah untuk Para Trader Cryptocurrency
Kafe HIP juga menawarkan konsultasi investasi gratis dan berencana untuk memulai koin cryptocurrency mereka sendiri.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sebuah kafe di timur laut Thailand, HIP Coffe & Restaurant menawarkan pelayanan menarik bagi para trader cryptocurrency, dengan menambahkan lusinan layar yang menunjukkan tren dan harga terbaru berbagai mata uang kripto untuk pelanggan investor kripto dan juga memberikan saran investasi di samping menyajikan kopi dan kue.
Dikutip dari situs Reuters.com, Selasa (1/2/2022) yang telah berdiri sejak tahun 2013 ini baru mengubah konsepnya sebagai rumah untuk trader Kripto pada tahun 2020. Sejak saat itu, pelanggan kafe ini meningkat pesat.
Manajer HIP Coffe & Restaurant, Oakkharawat Yongsakuljinda mengatakan kafe tersebut memberikan peluang investasi alternatif bagi orang-orang di sekitar provinsi Nakhon Ratchasima, Thailand. Kafe HIP juga menawarkan konsultasi investasi gratis dan berencana untuk memulai koin cryptocurrency mereka sendiri.
Baca juga: Bintang NBA LeBron James Gandeng Crypto.com, Kenalkan Ekosistem Kripto ke Generasi Muda
Seorang pelanggan berusa 23 tahun sekaligus trader kripto, Apakon Putnok menyebutkan jika kafe HIP menawarkan peluang terbaik di pasar kripto yang bergejolak, di mana cryptocurrency paling terkenal, bitcoin sempat anjlok.
"Memiliki begitu banyak layar sangat membantu, kami segera mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mogok dan apakah kami harus membeli," kata Apakon Putnok .
Baru-baru ini pemerintah Thailand melalui Otoritas keuangan Thailand, berencana mengatur penggunaan kripto sebagai alat pembayaran sah dan telah meninjau manfaat dan kekurangan dari mata uang digital yang akan digunakan untuk pembayaran barang dan jasa.
Jamaika akan Luncurkan Mata Uang Digital
Jamaika akan meluncurkan mata uang digitalnya secara nasional pada kuartal pertama tahun ini.
Peluncuran mata uang digital dilakuakan sebagai bagian dari upaya untuk menurunkan biaya transaksi dan memberikan layanan keuangan kepada warga negara tersebut yang tidak menggunakan bank.
Dikutip dari situs reuters.com, Selasa (01/02/2022) Bank of Jamaica pada Desember lalu mengatakan mereka sedang menyelesaikan proyek percontohan yang mengeluarkan biaya hingga 1,5 juta dolar AS, proyek ini datang setelah proyek serupa juga diluncurkan oleh sekelompok negara di Karibia Timur.
Beberapa negara di Karibia Timur telah meluncurkan mata uang digital pada tahun lalu yang disebut dengan DCash. Antigua dan Barbuda, Grenada, Saint Kitts dan Nevis, Saint Lucia dan Saint Vincent sekarang menggunakan DCash. Bahama merupakan negara pertama di kawasan Karibia Timur yang mengeluarkan mata uang digital pada tahun 2020.
Deputi Gubernur Bank of Jamaica, Natalie Haynes mengatakan jika akan menjadikan mata uang digital sebagai peluang yang bagus.
Baca juga: Popularitas Uang Kripto Kian Melejit, Anggota Parlemen di Belgia Pilih Digaji dengan Bitcoin
"Mayoritas orang Jamaika secara finansial dikecualikan. Untuk memasukkan orang-orang itu ke dalam sistem keuangan formal, kami memutuskan bahwa mata uang digital bank sentral akan menjadi peluang yang bagus." ucap Natalie Haynes.