Beri Lampu Hijau, Presiden Belarusia Resmi Tanda Tangani Persetujuan Peredaran Cryptocurrency
Belarusia mendukung penuh kegiatan para pengembang cryptocurrency, termasuk penambangan dan perdagangan kripto
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dengan ditandatanganinya dekrit atas peredaran cryptocurrency oleh Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko membuat negara tersebut kini resmi mendukung sirkulasi bebas pada kripto seperti Bitcoin.
Mengutip Cointelegraph, informasi tersebut disampaikan Kantor pers Lukashenko pada Senin (14/2/2022) kemarin.
Adanya dekrit yang berjudul "Pada daftar alamat dompet virtual dan sirkulasi cryptocurrency" menunjukkan bahwa Belarusia telah mengambil sikap ramah pada peredaran kripto.
Baca juga: AS Wajibkan Perusahaan Kripto Buka Data Transaksi untuk Antisipasi Pencucian Uang
Kabar baik ini tentunya disambut oleh para penambang kripto Belarusia. Dengan diresmikannya keputusan ini, pemerintah Belarusia berharap dapat melindungi investor kripto dari segala tindak kegiatan illegal.
“Belarus secara konsisten mengembangkan bidang hukum untuk mengatur kegiatan yang terkait dengan aset digital, dan, tidak seperti banyak negara bagian lain, memungkinkan peredaran mata uang digital secara bebas.” Jelas isi dokumen tersebut.
Dalam dokumen dekrit tersebut tercatat, Dewan Menteri Belarusia hanya memiliki waktu selama tiga bulan untuk dapat mengambil langkah-langkah yang tepat sebelum memberlakukan kebijakan baru tersebut.
Dengan adanya keterbukaan, Belarusia mendukung penuh kegiatan para pengembang cryptocurrency, termasuk penambangan dan perdagangan kripto. Menegaskan bahwa langkah ini, merupakan dukungan serta komitmen presiden Lukashenko pada sirkulasi cryptocurrency.
Tak hanya itu saja saat ini lembaga keuangan terbesar asal Belarusia yaitu Belarusbank, diketahui juga tengah meluncurkan layanan pertukaran uang kripto.
Baca juga: Mampukah India Saingi Tren Kripto dengan Rupee Digital?
Meski pergerakan kripto didukung penuh oleh pemerintah negara Belarusia. Sayangnya beberapa mitra ekonomi dan politik dari negara tetangganya, justru masih tertinggal. Seperti halnya Bank Rusia yang diketahui belakangan terus menentang adanya adopsi kripto.
Meski tidak berpegaruh besar bagi roda kehidupan masyarakatnya, namun dengan adanya pertentangan adopsi kripto pada negara tetangganya, Rusia. Tentu sedikit membuat Belarusia kecipratan imbas.
Hal ini lantaran adanya pembatasan beberapa transaksi Internasional yang menggunakan uang digital.