Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah satu pasar Non-Fungible Token (NFT), OpenSea meluncurkan peningkatan kontrak pintarnya sebagai tindakan proaktif untuk menyingkirkan NFT tidak aktif di platformnya.

Langkah ini juga sebagai peningkatan yang direncanakan untuk semua pengguna OpenSea, agar memigrasikan daftar NFT mereka yang saat ini dihosting melalui blockchain Ethereum (ETH) ke kontrak pintar baru OpenSea.

Dalam pengumuman yang dibagikan OpenSea, daftar NFT yang dibuat sebelum Jumat (18/2/2022) kemarin secara otomatis akan kadaluwarsa dalam waktu seminggu yaitu hingga 25 Februari besok.

Baca juga: Platform Blockchain Harmony Luncurkan Paspor NFT Bored Ape Yacht Club

“Pembaruan baru ini akan memastikan daftar lama yang tidak aktif di Ethereum kedaluwarsa dengan aman dan memungkinkan kami untuk menawarkan fitur keamanan baru di masa mendatang,” ungkap OpenSea dalam pengumumannya yang dikutip pada laman cointelegraph.com, Minggu (20/2/2022).

Setelah migrasi berhasil, daftar NFT akan menunjukan tanggal asli saat NFT tersebut diposting. Namun, setelah tenggat waktu terlampaui maka pengguna akan diizinkan untuk membuat daftar ulang NFT mereka yang dihapus dari kontrak pintar baru.

Kontrak pintar adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu protokol komputer yang memfasilitasi kontrak atau perjanjian antara satu pihak dengan pihak lainnya tanpa adanya pihak ketiga.

OpenSea tidak akan membebankan biaya saat fase migrasi NFT berlangsung namun akan membatalkan kontrak pintar berbasis Ethereum yang lama, dan secara efektif akan mengakhiri penawaran lama.

Memigrasi daftar NFT terdiri atas dua langkah, Pertama pengguna perlu menavigasi ke OpenSea dan mengklik opsi 'Migrate listings'. Langkah selanjutnya, pengguna perlu mengklik tombol 'Konfirmasi'.

Baca juga: Pasar NFT Baru ConsenSys Mesh, TreeTrunk Akan Bayar Royalti ke Pembuat dan Kolektor NFT

Kemudian akan muncul pemberitahuan yang mengonfirmasi migrasi dan pengguna dapat melihat tanggal kedaluwarsa yang baru.

OpenSea memanfaatkan sebagian besar keuntungan awal di ruang NFT untuk menjadi pasar NFT terbesar. Platform ini semakin menegaskan posisinya setelah mahasiswa asal Indonesia yang bernama Sultan Gustaf Al Ghozali menjadi jutawan dengan menjual selfie versi NFT di OpenSea.

Ghozali mengambil selfie, yang kemudian diubah menjadi NFT dan diunggah ke OpenSea pada Desember 2021. Koleksi Ghozali kemudian mencapai total volume perdagangan 317 ETH, atau setara lebih dari 1 juta dolar AS.