Volume Pertukaran Bitcoin Ukraina Melambung Tiga Kali Lipat Akibat Invasi Rusia
Volume perdagangan Bitcoin (BTC) dan altcoin melonjak di bursa cryptocurrency utama Ukraina, Kuna setelah invasi Rusia
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Volume perdagangan Bitcoin (BTC) dan altcoin melonjak di bursa cryptocurrency utama Ukraina, Kuna setelah invasi Rusia terjadi. Volume pertukaran di Kuna mencapai hampir tiga kali lipat atau sekitar 4 juta dolar AS.
Saat konflik bersenjata dengan Rusia dimulai, dampak pada mata uang fiat kedua negara tersebut ikut terlihat. Sama seperti Rubel Rusia yang mengalami penurunan, mata uang Ukraina Hryvnia juga mengalami hal sama dengan menuju ke titik terendahnya sepanjang masa.
Baca juga: Vladimir Putin Sudah 22 Tahun Jadi Presiden Rusia, Minta Jabatannya Diperpanjang 14 Tahun Lagi
Melansir dari cointelegraph.com, Ukraina baru saja menyetujui undang-undang yang melegalkan cryptocurrency-nya bulan ini, setelah berulang kali menjadi pembahasan antar anggota parlemen.
Secara mengejutkan minat terhadap aset kripto terlihat mengalami peningkatan. Efeknya, bursa cryptocurrency Ukraina, Kuna yang baru berusia tujuh tahun dengan volume yang berada di bawah 1 juta dolar AS pada 21 Februari lalu, naik menjadi 4,1 juta dolar AS tiga hari kemudian.
Menurut data CoinGecko, semangat investor sudah mulai mereda, yang bertepatan dengan stabilnya kurs fiat dolar AS dan mata uang utama lainnya. Namun, kurs Kuna menunjukan spread yang aneh di kedua sisi spot harga Bitcoin.
Baca juga: Disanksi Ekonomi Usai Serang Ukraina, Rusia Lirik Bitcoin Untuk Alat Transaksi Internasional
Nilai tukar pasangan cryptocurrency Bitcoin dan dolar AS, BTC/USD diperdagangkan pada 38,3 ribu dolar AS di platform pertukaran kripto Bitstamp. Sementara pasangan USD Kuna diperdagangkan lebih dari 40 ribu dolar AS. Di sisi lain, Stablecoin Tether (USDT) berada di nilai 37,8 ribu dolar AS per bitcoin.
Bank Sentral Ukraina memperketat aturan keuangan
Pendapat berbeda untuk Bitcoin, datang dari Bank Sentral Ukraina. Pada Rabu (23/2/2022) kemarin, Bank sentral mulai membatasi penarikan hryvnia hingga 100.000 Hryvnia Ukraina (UAH) per hari, melarang pembelian dan penarikan mata uang asing lintas batas secara langsung. Bank Nasional Ukraina juga berusaha untuk membangun nilai tukar hryvnia menjadi lebih stabil.
Sementara itu, bank sentral Rusia mulai melakukan intervensi di pasar valas untuk menopang Rubel yang menukik pada Kamis kemarin, dengan beberapa pergerakan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.