Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Harga Gas Alam Melonjak, Penambang Bitcoin Makin Menjerit

Adanya kenaikan harga energi saat ini tentunya sangat berdampak besar para penambang yang berlokasi di Eropa

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Harga Gas Alam Melonjak, Penambang Bitcoin Makin Menjerit
IST
Ilustrasi aset kripto. Harga Gas Alam Melonjak, Penambang Bitcoin Makin Menjerit 

Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Harga gas alam pada perdagangan global pekan ini melonjak seiring dengan maraknya sanksi internasional untuk Rusia.

Hal tersebut turut memicu adanya kekhawatiran para penambang cryptocurrency.

Bagaimana tidak, naiknya harga gas alam tentu berpengaruh besar bagi biaya listrik.

Baca juga: Terlibat Kegiatan Ilegal, 25.000 Dompet Digital Rusia Diblokir Bursa Kripto AS

Hal inilah yang kemudian membuat para penambang aset digital termasuk Bitcoin menjadi cemas, jika nantinya mereka tak dapat lagi menjalankan bisnisnya lantaran tersendat biaya listrik.

Menurut Josh Olszewicz, kepala peneliti di perusahaan investasi aset digital Valkyrie Funds, yang dikutip dari laman The Street pihaknya menyebut adanya kenaikan ini berpotensi besar memukul para penambang dalam kegiatan mining, terlebih dalam proses ini kerap kali menghabiskan banyak daya.

“Jika biaya listrik terus naik, itu akan mencegah mereka menambang dengan keuntungan yang sebesar-besarnya,” tambah Olszewicz .

BERITA REKOMENDASI

Jika terus berlanjut, hal ini berimbas pada melemahnya perdagangan cryptocurrency. Tercatat setelah adanya embargo minyak Rusia oleh AS dan Uni Eropa pada Selasa (8/3/2022) kemarin, sukses membuat saham Valkyrie Bitcoin Miners ETF merosot sebanyak 19 persen selama tiga sesi perdagangan terakhir.

Olszewicz juga menambah adanya kenaikan harga energi saat ini tentunya sangat berdampak besar para penambang yang berlokasi di Eropa.

Baca juga: Thailand Tawarkan Paket Liburan Dengan Pembayaran Kripto Pada Warga Rusia

Bahkan menurut data dari BTC.com, kesulitan yang dialami pada masa ini membuat nilai asset Bitcoin turun sebanyak ,12 persen ke angka 38.251 dollar AS pada Selasa kemarin.

Mengantisipasi adanya kenaikan energi yang makin parah, membuat sebagian besar penambang Bitcoin asal Eropa mulai mencari rumah baru untuk melancarkan aksi penambangan aset digitalnya.

Belakangan nama Texas naik daun di kalangan penambangan Bitcoin. Bahkan melansir dari Fortune, negara bagian Amerika Serikat ini sukses tuan rumah bagi para penambang Bitcoin baru setelah pemerintah negaranya melegalkan transaksi kripto.


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas