Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perusahaan AS Ubah Limbah Batubara Jadi Sumber Daya Penambangan Kripto

Stronghold menemukan cara untuk mengurangi masalah lingkungan yang disebabkan saat proses penambangan bitcoin.

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Perusahaan AS Ubah Limbah Batubara Jadi Sumber Daya Penambangan Kripto
CNBC/Twenty/20
Ilustrasi Bitcoin - Perusahaan AS Ubah Limbah Batubara Jadi Sumber Daya Penambangan Kripto 

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, KENNERDELL - Perusahaan asal Pennsylvania, Stronghold Digital Mining, mengolah limbah yang ditinggalkan pembangkit listrik tenaga batubara berusia puluhan tahun, untuk menghasilkan listrik yang digunakan untuk menambang bitcoin.

Perdebatan mengenai penggunaan energi dalam penambangan bitcoin memang telah lama muncul dan memicu pertanyaan, apakah penggunaan energi yang besar dalam industri ini sebanding dengan dampak lingkungan yang ditimbulkannya.

Kekhawatiran itulah yang mendorong Stronghold, untuk menemukan cara untuk mengurangi masalah lingkungan yang disebabkan saat proses penambangan bitcoin.

Baca juga: Bank Terbesar Ukraina Batasi Nasabah Beli Bitcoin dengan Mata Uang Hryvnia

Dalam proses penambangan Bitcoin yaitu mata uang digital peer-to-peer terbesar di dunia, membutuhkan energi listrik dalam jumlah besar untuk menghidupkan komputer yang dapat memecahkan teka-teki kompleks untuk menghasilkan mata uang virtual.

Namun faktanya, setiap tahun energi listrik yang digunakan untuk proses penambangan bitcoin lebih besar dibandingkan energi listrik yang digunakan di seluruh wilayah Finlandia.

Kepala Eksekutif Stronghold, Greg Beard mengungkapkan jaringan penambang listrik bitcoin merupakan jaringan komputer terdesentralisasi terbesar di dunia.

Berita Rekomendasi

“Jaringan penambangan bitcoin itu sendiri adalah jaringan komputer terdesentralisasi terbesar di dunia, dan sangat haus kekuasaan, jadi lokasi penambangan bitcoin dan pembangkit listrik bersama sangat masuk akal,” kata Greg Beard.

Abu batubara sebagai produk sampingan dari pembakaran batubara yang menghasilkan listrik, nantinya dapat meresap ke dalam tanah dan mencemari saluran air serta berbahaya karena mengandung logam berat yang bersifat karsinogen.

Baca juga: Goldman Sachs Jadi Bank AS Pertama yang Pakai Kripto OTC untuk Transaksi

Oleh karena itu, Stronghold akan mengumpulkan abu batubara dari tambang terdekat dan memprosesnya di fasilitas pengolahan limbah batubara.

Setelah abu batubara dipilah dan dihancurkan, abu akan dibawa ke gedung boiler yang menjadi tempat abu tersebut dibakar untuk menghasilkan listrik yang digunakan untuk menjalankan operasi penambangan bitcoin.

Co-Chairman Stronghold, Bill Space bahkan berujar jika cara ini sempurna untuk diterapkan dalam penambangan bitcoin yang dapat mengurangi persoalan lingkungan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas