Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bukalapak akhirnya menyerah menyajikan layanan marketplace. Perusahaan memutuskan menutup penjualan produk fisik dan berganti ke produk virtual mulai Selasa (7/1/2025).

Ditarik ke belakang, tepatnya pada 2010 lalu. Bukalapak dimulai oleh Achmad Zaky sebagai CEO bersama Nugroho Herucahyono yang menjabat sebagai CTO dan Fajrin Rasyid sebagai Co-Founder.

Berfokus pada Zaky, sebelum mulai membangun Bukalapak, ia mengenyam pendidikan di jurusan Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 2004.

Baca juga: Profil Achmad Zaky, Pendiri Bukalapak, Kini Resmi Beralih Jualan ke Produk Virtual

Saat masih kuliah, Zaky mendapatkan tawaran mengerjakan software quickcount pemilu senilai Rp 1,5 juta untuk sebuah stasiun televisi nasional.

Setelah menyelesaikan pendidikan di ITB, ia mendirikan perusahaan jasa konsultasi teknologi bernama Suitmedia.

Selama setahun, tepatnya pada tahun 2011, Bukalapak sudah menarik 10.000 pedagang yang bergabung ke marketplace ini.

Saat membangun e-commerce ini selama kurang lebih dua bulan, Zaky bersama Nugroho hanya bermodal uang Rp 90.000 untuk membeli domain.

Dengan kesuksesan Bukalapak di tahun pertama, situs ini berhasil tumbuh sangat pesat, hingga menarik minat investor untuk mengalirkan dana mereka ke Bukalapak.

Investor awal yang membuat nama Bukalapak kian melejit adalah 500 Startups, Batavia Incubator, IMJ Investment dan Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTEK Group).

Profil singkat Achmad Zaky:

Nama : Achmad Zaky

Tempat Tanggal Lahir : Sragen, Jawa Tengah, 24 Agustus 1986.

Pendidikan : Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung (2004).

Pekerjaan : Pendiri dan CEO Bukalapak (2010–2020).

Istri : Diajeng Lestari