BritishVoIt Resmi Teken Kerjasama Investasi Baterai Listrik dengan Grup Bakrie di Indonesia
Penandatanganan kerja sama di bidang elektrifikasi kendaraan ini dilakukan oleh Anindya N. Bakrie mewakili VKTR dan CEO BritishVolt Orral Nadjari.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, LONDON – Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman antara PT Vektr Mobiliti Indonesia (VKTR) dan BritishVolt di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) London, Rabu, 23 Maret 2022.
Penandatanganan kerja sama di bidang elektrifikasi kendaraan ini dilakukan oleh Anindya N. Bakrie mewakili VKTR dan CEO BritishVolt Orral Nadjari.
BritishVolt merupakan perusahaan Inggris yang memproduksi baterai kendaraan listrik rendah karbon.
Sementara, VKTR dibentuk sebagai spin-off dari PT Bakrie Autoparts, anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk yang berpengalaman lebih dari 40 tahun di sektor industri komponen otomotif.
VKTR sendiri berfokus pada penelitian dan pengembangan solusi teknologi digital terkait sektor elektrifikasi industri transportasi.
Baca juga: Kolaborasi Ciamik Volvo Cars dan Starbucks: Driver Bisa Ngecas Baterai Mobil Sambil Ngopi
Dalam sambutannya, Menteri Investasi/Kepala BKPM menyampaikan kunjungan kerjanya ke Inggris adalah menjalankan perintah Presiden Joko Widodo dalam rangka menindaklanjuti beberapa poin kesepakatan dengan Inggris serta mengimplementasikannya termasuk mengawal rencana atau minat investasi perusahaan Inggris.
Baca juga: Industri Mobil Listrik Makin Bergairah, Menperin Sebut Bakal Ada Investor Baterai Baru
Bahlil menyampaikan, kemitraan strategis antara VKTR dengan BritishVolt menjadi salah satu rencana investasi potensial asal Inggris yang akan dikawal karena sejalan dengan visi besar pemerintah dalam melakukan transformasi ekonomi untuk menciptakan nilai tambah melalui hilirisasi sumber daya alam.
“Harapan saya apabila di antara kedua pemerintah sudah menjalankan perannya dengan baik, maka hubungan business-to-business antar pelaku usaha dari kedua negara pun akan berjalan dengan baik, dalam hal ini kami akan memastikan seluruh perizinan dan insentif melalui satu pintu, yaitu Kementerian Investasi,” pungkas Bahlil.
Baca juga: Panasonic Bangun Pabrik Baterai Jenis Baru untuk Tesla di AS
Sementara itu, Anindya mengatakan momentum ini merupakan awal kerja sama antar kedua negara dalam rangka pengembangan industri baterai kendaraan listrik guna percepatan pengembangan ekosistem kendaraan listrik yang berkelanjutan.
CEO BritishVolt Orral Nadjari dalam kesempatan yang sama menyampaikan harapannya ke depan dari kerja sama yang mulai dijalin ini.
“Saya ingin terlibat dan melihat langsung hasil dari kemitraan strategis kami ke depan. Inisiasi yang kami lakukan ini merupakan suatu upaya bersama dalam rangka transisi berkelanjutan menuju net-zero. Saya juga berharap Indonesia dapat memainkan peran pentingnya dalam percepatan transformasi energi global, salah satunya melalui kerja sama yang telah ditandatangani hari ini,” ujar Orral.
Penandatanganan ini merupakan wujud dari komitmen Indonesia dalam upaya pencapaian target net-zero emission (nol emisi karbon) pada tahun 2060 yang merupakan tindak lanjut dari kegiatan COP26 bulan Oktober 2021 di Glasgow yang dihadiri oleh Presiden Joko Widodo.
Hal ini selaras dengan salah satu pilar utama Presidensi G20 Indonesia yaitu transisi energi yang ramah lingkungan.