Makin Serius Berekspansi di Dunia Blockchain, Starbucks Garap Ekosistem NFT
Kabar mengenai Starbucks yang menggarap NFT, menandai keseriusan pabrik kopi raksasa asal AS ini dalam berekspansi di blockchain
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Kabar mengenai Starbucks yang akan menggarap non fungible token (NFT), makin menandai keseriusan pabrik kopi raksasa asal AS ini dalam berekspansi di dunia teknologi blockchain.
Dikonfirmasi langsung oleh CEO Starbucks Howard Schultz pada forum, Senin (4/4/2022).
Rencananya NFT ini akan mulai rilis untuk menyapa para pelanggan mulai akhir tahun 2022 mendatang, dikutip dari situs cryptopolitan.com.
Baca juga: Washington Loloskan RUU Cryptocurrency, Susul Negara Bagian AS Lainnya Dalam Adopsi Blockchain
Bergabungnya Starbucks dalam industri digital pun bukan kali pertamanya, sebelum ini pada April 2021 Starbucks telah bermitra dengan platform pertukaran kripto Bakkt, untuk memperkenalkan sistem pembayaran dengan cryptocurrency dalam transaksi jual belinya.
Tak hanya itu di tahun 2020, Starbucks kembali memanfaatkan teknologi blockchain untuk menghadirkan lebih banyak transparansi kepada pengguna melalui penelusuran kopi.
Baca juga: PTPN III Ekspor Teh Senilai Rp 7,11 Miliar untuk Starbucks di AS
Mengutip Cryptopolitan, dengan meluncurkan sistem tersebut pelanggan dapat melihat pemetaan dari pertumbuhan produk biji kopi yang digunakan perusahaan.
Berawal dari kesuksesan tersebut membuat Starbucks ingin lebih jauh dalam berekspansi di aset digital dengan merilis sebuah NFT. Ide ini pun sejalan dengan ramainya adopsi blockchain di berbagai penjuru dunia.
Sebagai informasi NFT sendiri muncul sebagai evolusi dari teknologi Colored Coins dalam ekosistem blockchain pada tahun 2012. Aset digital ini biasanya berupa teks, gambar, video yang kepemilikannya tercatat dalam sistem blockchain di internet.
Kehadiran aset digital tersebut pun diklaim dapat menjadi “harta karun” perusahaan di masa depan. Meski tak dijelaskan seperti apa detail dari NFT tersebut namun popularitasnya yang terus melejit membuat Schultz yakin jika NFT bisa membantu perusahaannya dalam memperluas pemasaran.