Rambah Metaverse, Angkatan Udara AS Mengajukan Aplikasi Merek Dagang 'SpaceVerse'
USAF merambah ke Metaverse dengan mengajukan aplikasi merek dagang “SpaceVerse”, ke Kantor Paten dan Merek Dagang AS.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) merambah ke Metaverse dengan mengajukan aplikasi merek dagang “SpaceVerse”, ke Kantor Paten dan Merek Dagang AS.
SpaceVerse didefinisikan sebagai metaverse digital aman yang menyatukan realitas fisik dengan digital terestrial.
Dikutip dari Cointelegraph.com, melalui SpaceVerse USAF akan melakukan perluasan ke metaverse, dengan menyediakan ruang simulasi berupa lingkungan pelatihan, pengujian dan operasi realitas (XR).
Baca juga: Seru, Game Multiplatform Metaverse Berbasis Token Duckie Land
Tidak dijelaskan, apakah langkah inisiatif ini terkait dengan Angkatan Luar Angkasa AS. Namun menurut situs webnya, SpaceVerse diorganisir di bawah USAF, dan akan beroperasi sebagai cabang terpisah serta berbeda dari angkatan bersenjata.
Aplikasi merek dagang yang terkait dengan aktivitas di ruang metaverse, mengikuti langkah beberapa perusahaan besar, yang telah lebih dulu melangkah ke metaverse, termasuk perusahaan kartu kredit Mastercard dan American Express, serta produsen alas kaki dan pakaian Nike dan New York Stock Exchange.
Baca juga: Lirik Peluang Baru, Maskapai Emirates Bangun Ruang Digital Metaverse
Beberapa nama merek besar telah meluncurkan toko virtual, menyusul pengumuman Facebook pada Oktober tahun lalu, yang menyebut akan melalukan rebranding ke Meta. Pada bulan Februari lalu, bank AS JPMorgan memasuki metaverse dengan meluncurkan ruang virtual di dunia online berbasis blockchain, Decentraland. Perusahaan teknologi asal Korea Selatan, Samsung juga meluncurkan toko virtual yang meniru toko dunia nyata di New York City.
Dari enam cabang militer AS yaitu Marinir, Penjaga Pantai, Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara dan Angkatan Luar Angkasa, separuhnya telah mengumumkan inisiatif besar untuk menggabungkan teknologi blockchain atau mengadopsi aset digital.
Pada Juni 2021, Angkatan Luar Angkasa AS mengatakan akan merilis patch dan koin versi Non-Fungible Token (NFT), yang dirancang untuk peluncuran salah satu kendaraannya. Angkatan Laut AS juga menandatangani kesepakatan senilai 1,5 juta dolar AS dengan Consensus Networks, untuk mengembangkan sistem logistik berkemampuan blockchain bernama HealthNet.