Apakah Metaverse Dapat Memengaruhi Kehidupan Anak-anak?
Metaverse memiliki potensi untuk menyediakan lingkungan yang aman dan terkendali bagi anak-anak untuk berinteraksi dengan teman sebaya
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Sanusi
Metaverse juga menimbulkan beberapa risiko potensial yang dapat mengancam anak-nak, seperti cyberbullying dan terpapar konten berbahaya.
Cyberbullying atau penindasan di dunia maya merupakan masalah serius karena anak-anak kerap menjadi sasaran penindasan dan pelecehan oleh pengguna anonim. Selain itu, anak-anak juga berisiko terpapar konten yang tidak pantas seperti kekerasan, konten seksual dan ujaran kebencian.
Beberapa ahli juga khawatir, Metaverse dapat membuat anak-anak kecanduan mengingat sifatnya yang imersif dan menarik. Sehingga mungkin sulit bagi anak-anak untuk mengatur waktu mereka dan membatasi penggunaan Metaverse. Saat menggunakan Metaverse, anak-anak juga ditakutkan secara tidak sengaja membagikan informasi pribadi mereka seperti alamat rumah dan detail informasi pribadi lainnya.
Metaverse juga dapat menimbulkan dampak negatif bagi fisik, karena penggunaan headset VR secara berlebihan dapat menyebabkan gejala seperti pusing, mual, dan sakit kepala.
Baca juga: Yuga Labs Raup Keuntungan Triliunan Rupiah, Usai Rilis NFT Tanah Virtual Di Metaverse
Bagaimana melindungi anak-anak dan remaja di Metaverse?
Anak-anak dan remaja seharusnya mendapat pengawasan ketat saat beraktivitas di Metaverse. Menyadari jika teknologi baru ini tidak hanya memiliki dampak positif, orang tua perlu mengambil langkah penting untuk melindungi anak-anak mereka.
Untuk memulainya, awasi aktivitas online anak dan batasi akses mereka ke konten yang berpotensi berbahaya. Orang tua juga perlu menetapkan aturan dan pedoman yang jelas untuk menggunakan Metaverse.
Ini membantu menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi semua pengguna, terutama anak-anak. Selain itu, anak-anak juga harus menerima panduan mengenai perilaku yang pantas saat berinteraksi dengan orang lain secara online.
Baca juga: Zepeto Inisiasi Perayaan Ramadan dan Lebaran di Metaverse
Produsen dan perusahaan teknologi juga harus melakukan bagian mereka dalam melindungi anak-anak, dengan memoderasi konten dan mengawasi perilaku buruk yang mengancam keamanan penggunanya. Perangkat VR dan sistem metaverse juga harus dirancang dengan mempertimbangkan kenyamanan dan kesejahteraan anak-anak.
Selain itu, langkah-langkah keamanan online seperti perangkat lunak antivirus, perlindungan kata sandi dan enkripsi juga harus dibangun ke dalam perangkat VR dan platform metaverse.
Melindungi anak-anak dari dampak negatif Metaverse merupakan tanggung jawab bersama. Orang tua harus melakukan bagian mereka dalam mengawasi aktivitas anak di dunia digital baru ini. Namun perusahaan teknologi juga harus ambil bagian dengan berupaya menjadikan Metaverse sebagai tempat yang lebih aman bagi penggunanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.