Samsung Batalkan Rencana untuk Masuk ke Pasar Kendaraan Listrik
Produsen smartphone asal Korea Selatan, Samsung memutuskan untuk tidak memproduksi merek kendaraan listriknya (EV) sendiri.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL – Produsen smartphone asal Korea Selatan, Samsung memutuskan untuk tidak memproduksi merek kendaraan listriknya (EV) sendiri.
Segmen kendaraan listrik dinilai tidak menghasilkan keuntungan yang berkelanjutan, dan Samsung menghindari kemungkinan konflik dengan klien utamanya.
Sama seperti Samsung, Apple sendiri tidak akan meluncurkan kendaraan listrik secara massal, karena Apple bertujuan untuk memproduksi kendaraan listriknya di segmen pasar kelas atas, yang mungkin memiliki harga 100.000 dolar AS atau bahkan lebih mahal dari Tesla Model S.
Baca juga: Samsung akan Mulai Produksi Massal Komponen Galaxy Z Fold 4 dan Galaxy Z Flip 4
"Saya akan mengatakan, ya, Apple akan meluncurkan EV-nya hanya untuk pengguna kelas atas. Apa yang diinginkannya adalah membuktikan dirinya sebagai pembuat konten sejati dan pemimpin dalam ekosistem teknologi global dengan menggunakan semua fitur yang ada di ekosistemnya," kata Lee Han-joon, analis KTB Investment & Securities yang dikutip oleh Korea Times, Selasa (17/5/2022)
Ditambah lagi, pasar EV global sudah penuh dengan baterai dan pembuat suku cadang yang menjalin kemitraan dengan pembuat mobil, baik melalui pendirian usaha patungan atau pembelian ekuitas.
Poin yang lebih terlihat adalah Samsung lebih mengandalkan bisnis yang berpusat pada klien seperti pengecoran semikonduktornya.
Baca juga: Samsung Rilis Pro Endurance, MicroSD Tahan Banting Yang Dapat Merekam 16 Tahun Non Stop
Seperti yang terlihat dalam kasus litigasi Apple, eksekutif lain mengatakan Samsung berusaha menghindari konflik kepentingan dengan klien dan calon kliennya.
Samsung sendiri merupakan produsen berbagai macam peralatan elektronik seperti televisi, peralatan rumah tangga, dan chip memori top dunia.
Selain itu, Samsung juga menjual baterai EV ke BMW dan berencana untuk memperluas basis pelanggan baterai di seluruh usaha patungannya dengan Stellantis yang berbasis di Kanada. Samsung juga menjadi pemasok utama layar display untuk kendaraan listrik Tesla.
"Sekarang, Samsung mengakui bahwa mempertahankan aliansi dan kemitraan tingkat tinggi dengan klien akan lebih substansial daripada maju ke segmen bisnis, yang dapat merugikan kepentingan terbaik klien korporat." kata sebuah sumber yang tidak disebutkan namanya.