Terbaru Sayurbox, Ini Sederet Startup di Indonesia yang Lakukan PHK Sepanjang Tahun 2022
sepanjang tahun 2022 terdapat 1.361 kasus PHK di perusahaan teknologi dengan 215.618 orang yang terkena dampaknya.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di industri startup Indonesia masih berlanjut hingga saat ini.
Terbaru datang dari startup e-grocery yakni Sayurbox yang dikabarkan telah memangkas 5 persen dari total karyawan.
Co-Founder and Chief Executive Officer Sayurbox Amanda Susanti menuturkan PHK merupakan bagian dari langkah perusahaan untuk mandiri secara finansial, dan tumbuh secara sustainable (berkelanjutan) dalam jangka panjang di tengah tantangan makro ekonomi global.
Baca juga: Sayurbox PHK 5 Persen Karyawannya, CEO: Supaya Bisnis Bisa Sustainable
Dikutip dari laman resmi Trueup, sepanjang tahun 2022 terdapat 1.361 kasus PHK di perusahaan teknologi dengan 215.618 orang yang terkena dampaknya.
Adapun, beberapa startup di Indonesia pun juga diketahui tengah melakukan pemangkasan ratusan hingga ribuan karyawannya sebagai langkah dalam menghadapi gejolak ekonomi global.
Melansir dari berbagai sumber, berikut ini 10 startup di Indonesia yang telah melakukan PHK terhadap karyawannya:
1. TaniHub
Pada awal Maret 2022, TaniHub menghentikan semua layanan business to consumers (B2C), sehingga turut menghentikan operasional gudang di Bandung dan Bali. Keputusan tersebut diambil dengan pertimbangan untuk mempertajam fokus dan meningkatkan pertumbuhan melalui kegiatan segmen business to business (B2B).
TaniHub pun mengakui dengan adanya penghentian operasional warehouse di Bandung dan Bali mengakibatkan adanya PHK bagi sejumlah pekerja. TaniHub pun akan memfokuskan bisnis menjadi pemasok bagi hotel, restoran, dan kafe (horeka). Selain itu, akan menyasar modern trade yaitu supermarket, hypermarket, dan pasar swalayan.
Baca juga: Pendapatan Terhambat, Perusahaan Media BuzzFeed PHK 12 Persen Karyawannya
2. LinkAja
PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) atau LinkAja mengungkapkan bahwa pihaknya melakukan reorganisasi yang berdampak pada PHK sejumlah karyawan. Meski demikian, mereka memastikan jumlah yang direorganisasi kurang dari 200 karyawan.
3. Zenius
Startup teknologi edukasi (edutech) Zenius kembali mengumumkan PHK pada awal Agustus lalu tanpa menyebutkan jumlah karyawan yang terdampak. Pada PHK pertama, Zenius telah memangkas sekitar 25 persen tenaga kerjanya atau lebih dari 200 karyawan. Zenius juga mengungkapkan kedua PHK ini dikarenakan perubahan kondisi makro ekonomi dan perilaku konsumen.
Baca juga: CEO Uber Janji Tak Akan Pangkas Karyawan Meski Badai PHK Hantam Industri Teknologi