Investor Bursa Kripto Binance Tarik Dana Besar-besaran, Tembus 1,9 Miliar Dolar AS dalam 24 Jam
Nansen menyatakan pada Selasa (13/12/2022), Binance mencatatkan 1,9 miliar dolar AS penarikan dalam 24 jam terakhir
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Sanusi
Binance sedang berada di bawah tekanan otoritas. Perpecahan antara jaksa di Departemen Kehakiman AS menunda diraihnya kesimpulan dari penyelidikan kriminal jangka panjang yang berfokus pada kepatuhan Binance dengan undang-undang dan sanksi anti pencucian uang AS.
Token Swap
Sebelumnya pada Selasa, Binance menghentikan penarikan USDC, mengutip "token swap" yaitu aktivitas pemegang token digital yang menukar koin kripto mereka, biasanya melalui blockchain yang berbeda.
"Di USDC, kami telah melihat peningkatan penarikan," cuit CEO Binance Changpeng Zhao pada Selasa sekitar pukul 08:20 GMT.
Binance mengatakan pada September, platform-nya secara otomatis akan mengonversi saldo pengguna dan setoran baru USD Coin (USDC) dan dua stablecoin lainnya menjadi stablecoinnya sendiri, Binance USD.
Sementara Zhao pada Selasa mengatakan menukar USDC dengan dua token lainnya, Paxos Standard dan Binance USD, membutuhkan penggunaan dolar tradisional di sebuah bank di New York.
"Bank tidak buka selama beberapa jam lagi. Kami berharap situasi akan pulih saat bank dibuka," tulisnya.
USDC, yang dikeluarkan oleh perusahaan teknologi pembayaran peer-to-peer Circle yang berbasis di AS, adalah stablecoin terbesar kedua di dunia.
Chief Strategy Officer dan Kepala Kebijakan Global Circle, Dante Disparte mengatakan bahwa akan ada "tantangan" terkait likuiditas dan penebusan ketika aset ditukar dengan cara yang dilakukan Binance dengan USDC.
"Fitur mata uang digital dolar likuid seharusnya dapat ditukarkan sesuai permintaan, dan setara setiap saat, bahkan selama kondisi stres," ujar Disparte.