Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kaleidoskop 2022: Daftar Perusahaan Kripto yang Mengalami Kebangkrutan

FTX menyatakan bangkrut setelah gagalnya rencana merger dengan pertukaran kripto saingannya, Binance.

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Kaleidoskop 2022: Daftar Perusahaan Kripto yang Mengalami Kebangkrutan
Shutterstock
Ilustrasi investasi kripto. Tahun ini menjadi tahun yang sulit bagi industri cryptocurrency, mulai dari adanya fase Crypto Winter, dampak dari guncangan ekonomi global hingga runtuhnya ekosistem Terra yang memberikan kejutan di ruang kripto. 

2. BlockFi

Pemberi pinjaman kripto BlockFi merupakan perusahaan kripto pertama yang mengikuti keruntuhan FTX, dengan mengajukan kebangkrutan Bab 11 sekitar dua minggu setelah kejatuhan bursa kripto itu.

Baca juga: Tak Ingin Dipenjara, Mantan Pendiri Bursa Kripto FTX Sam Bankman-Fried Rela Bayar Rp3,8 Miliar

BlockFi memiliki beberapa ikatan dengan FTX, dan telah mengandalkan fasilitas kredit FTX senilai 400 juta dolar AS untuk tetap bertahan setelah perusahaan ini bangkrut akibat gejolak pasar cryptocurrency pada awal 2022.

Sebelumnya, BlockFi mengatakan memiliki 450.000 pengguna dan bermaksud untuk meminta hakim kebangkrutan mengizinkan beberapa dari mereka menarik dana.

Pengguna yang dapat menarik dana memiliki akun Dompet BlockFi tanpa bunga, yang dibuat BlockFi awal tahun ini sebagai bagian dari penyelesaian 100 juta dolar AS dengan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC).

BlockFi didirikan pada 2017 dan berbasis di Jersey City, New Jersey, Amerika Serikat.

3. Three Arrows Capital (3AC)

Berita Rekomendasi

Perusahaan kripto besar pertama yang bangkrut pada tahun ini adalah dana lindung nilai kripto Three Arrows Capital (3AC).

Kebangkrutan 3AC disebabkan oleh jatuhkan cryptocurrency Luna dan TerraUSD pada Mei, yang mengguncang pasar kripto di seluruh dunia, menghapus dana investor sebesar 42 miliar dolar AS, dan menyebabkan dikeluarkannya surat perintah penangkapan di Korea Selatan untuk pengembang dua aset kripto tersebut.

3AC berbasis di Singapura dan didirikan pada 2012. Perusahaan ini dilaporkan memiliki 10 miliar dolar AS dalam bentuk cryptocurrency pada awal tahun ini. 3AC memulai proses kebangkrutan di British Virgin Islands pada Juni.

Pihak yang mengawasi likuidasi 3AC mengatakan pendiri perusahaan ini melarikan diri ke luar negeri dan "tidak bekerja sama dalam upaya pemulihan aset bagi kreditur".

4. Voyager Digital

Pemberi pinjaman kripto Voyager Digital mengajukan kebangkrutan di Amerika Serikat pada Juli, setelah 3AC gagal membayar pinjaman kripto senilai lebih dari 650 juta dolar AS.

Voyager berharap dapat memindahkan kebangkrutannya dengan cepat melalui sistem pengadilan AS, setelah mencapai kesepakatan pada September untuk menjual asetnya senilai 1,4 miliar dolar AS dalam bentuk kripto ke FTX.

Baca juga: Investor Bursa Kripto Binance Tarik Dana Besar-besaran, Tembus 1,9 Miliar Dolar AS dalam 24 Jam

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas