Imbas Bear Market Jumlah Investor Kripto Global Anjlok 95 Persen di Sepanjang 2022
Sepanjang 2022, jumlah investor kripto di pasar global mengalami penyusutan tajam hingga anjlok 95 persen, imbas bear market
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Sepanjang 2022, jumlah investor kripto di pasar global mengalami penyusutan tajam hingga anjlok 95 persen, imbas bear market yang melanda industri cryptocurrency.
Menurut laporan yang dirilis perusahaan investasi kripto asal Eropa CoinShares, jumlah investasi koin digital milik para investor kripto turun menjadi 433 dolar AS pada tahun 2022.
Jumlah tersebut anjlok drastis dari jumlah dana investasi kripto di tahun sebelumnya.
Bahkan penyusutan tersebut jadi yang terendah sejak 2018. Dimana saat itu arus masuk dari investor kripto global tembus mencapai 9,1 miliar dolar AS.
“Kami melihat arus masuk aset digital makin menurun, dimana investor hanya memasukkan uang ke dalam produk kripto sejumlah 433 juta dolar AS pada tahun 2022.” tulis James Butterfill, kepala penelitian CoinShares, dalam laporan yang dirilis Decrypt
Penyusutan tersebut terjadi imbas dari adanya penurunan kapitalisasi sejumlah mata uang kripto seperti Bitcoin yang menyusut 75 persen, hal ini yang membuat pergerakan pasar kripto global ikut terseret turun sebesar 64 persen dari 2,3 triliun menjadi 829 juta dolar AS.
Anjloknya nilai cryptocurrency mulai terjadi setelah The Fed mengerek naik laju suku bunga.
Sikap agresif yang dilakukan The Fed yang awalnya ditujukan untuk menekan laju inflasi, justru membuat kripto tak lagi dipandang sebagai aset investasi bahkan memicu terjadinya bear market berkepanjangan.
Kondisi tersebut kian diperparah dengan adanya keruntuhan sejumlah bursa perdagangan kripto mulai Voyager Digital sampai bursa FTX.
Baca juga: Bos JP Morgan: Investor Kripto Diharap Waspada Sesuatu yang Lebih Buruk dari Resesi akan Terjadi
Tekanan inilah yang membuat kepercayaan investor kripto memudar dan mendorong mereka untuk meninggalkan pasar aset digital. Hingga jumlah investor susut drastis di sepanjang tahun 2022.
“Produk investasi pendek mewakili penyusutan 75 persen dari total aliran masuk, ini menunjukkan sentimen agregat sangat negatif untuk kelas aset digital bahkan terendah dalam 2 tahun.” jelas James Butterfill.
Baca juga: Elon Musk Peringatkan Investor Kripto Waspadai Penipuan Deepfake Terbaru
Meski harga Bitcoin dan aset kripto di pekan ini mengalami kenaikkan harga, namun para analis melihat bahwa para investor kripto kini lebih waspada saat akan memasuki industri aset digital, demi menghindari pembengkakan kerugian.
Alasan tersebut yang membuat pergerakan pasar kripto berjalan lebih lambat.
“Walau reli Bitcoin sedikit mengesankan namun pedagang kripto terus berada dalam mode menunggu dan melihat apa yang akan menjadi domino crypto besar berikutnya” kata Edward Moya, seorang analis di broker Oanda.