Pacu Literasi dan Inklusi Keuangan RI, Singa Fintech Kolaborasi dengan Saab Shares
Platform peer to peer (P2P) lending Singa Fintech menggenjot tingkat literasi dan inklusi keuangan masyarakat.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Platform peer to peer (P2P) lending Singa Fintech menggenjot tingkat literasi dan inklusi keuangan masyarakat.
Tercatat, Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan Tahun 2022, indeks literasi keuangan Indonesia masih berada di level 49,68 persen.
Indeks inklusi keuangan mengalami peningkatan dari posisi 2013 sebesar 59,74 persen menjadi 85,1 persen pada 2022.
Baca juga: Jelang Lebaran Pinjol Gentayangan, OJK: Usai Diblokir, Pelaku Bisa Unggah Aplikasi Sejenis
Dari jumlah itu, literasi dan inklusi keuangan masih dikuasai industri perbankan sebesar 49,93 persen dan 74,03 persen.
Namun pada periode 2022 ini, indeks literasi dan inklusi fintech menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dari posisi 2019, dari 0,34 persen dan 0,11 persen menjadi 10,9 persen dan 2,56 persen.
Atas dasar itu, Singa Fintech pun memacu literasi dan inklusi keuangan melalui Corporate Social Responsibility (CSR) dengan tema “Better Lives, Better Education” yang berlangsung di Rumah Belajar Saab Shares Cabang Jakarta, pada 8 April 2023.
Melalu acara ini, Singa Fintech memberikan sosialisasi kepada para murid Rumah Belajar Saab Shares Cabang Jakarta.
Saab Shares merupakan lembaga yang berdiri pada 5 Maret 2014 dan berfokus pada pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan wanita.
Nama Saab Shares diambil dari penggalan nama depan pendirinya yakni Sabrina Bensawan dan ditambahkan kata “Shares” dengan tujuan dapat memberikan makna “Sabrina Berbagi” yang merupakan salah satu wujud rasa syukurnya kepada Tuhan.
Direktur Singa Fintech Reynard Tjahja Wiguna, kolaborasi dengan Saab Shares dilakukan melalui sosialisasi dan edukasi sejak dini agar para generasi penerus bangsa paham akan pentingnya literasi dan inklusi keuangan di negara berkembang seperti Indonesia.
“Cara yang ditempuh untuk melakukan edukasi di antaranya dengan aktif melakukan program CSR sehingga selain mendukung program edukasi terhadap literasi dan inklusi keuangan OJK, Singa Fintech juga berkomitmen untuk membangun edukasi tersebut melalui program kemanusiaan sebagai bagian dari tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat di Indonesia,” kata Reynard dalam keterangannya, Rabu (12/4/2024).
Baca juga: Diberantas Nggak Kapok-kapok, Satgas Waspada Investasi Masih Temukan 85 Pinjol Ilegal
Reynard berharap, dengan dijalankannya program edukasi dan CSR tersebut secara rutin, dapat membantu layanan edukasi terhadap masyarakat Indonesia sejak dini dan memberikan dampak yang baik bagi pendidikan anak.
Selain itu, Reynard menilai, kegiatan penyampaian informasi yang tepat terhadap industri teknologi finansial di Indonesia bisa menghasilkan talenta-talenta baru sebagai penyokong industri teknologi finansial di Indonesia di masa depan.
Singa Fintech berkomitmen untuk senantiasa membangun dan melanjutkan program CSR dan edukasi ini di masa yang akan datang sebagai bagian dari program tahunan yang wajib dilakukan. Hal ini juga sesuai dengan tagline Singa Fintech yakni “Live Better with Singa”.
“Besar harapan kami agar melalui program CSR dan edukasi literasi dan inklusi keuangan ini dapat membantu dan memberikan dampak yang positif bagi para penerima bantuan, pelajar, serta masyarakat Indonesia secara keseluruhan, terlebih lagi bagi Industri teknologi finansial di Indonesia yang sedang berkembang sangat pesat beberapa tahun belakangan,” papar Reynard.