Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

GoTransit Bantu Atasi Macet dan Polusi Udara, Menhub Dorong Integrasi Angkutan Umum dengan Gojek

GoTransit merupakan fitur di aplikasi Gojek untuk menghadirkan layanan mobilitas lengkap yang mudah, efisien dan terintegrasi, guna aksesibilitas pusa

Editor: Content Writer
zoom-in GoTransit Bantu Atasi Macet dan Polusi Udara, Menhub Dorong Integrasi Angkutan Umum dengan Gojek
istimewa
Acara GoTransit Mobility Talk yang digagas Pusat Studi Transportasi dan Logistik UGM (Pustral UGM) di Kementerian Perhubungan, Jakarta (8/9). 

TRIBUNNEWS.COM - Kolaborasi BUMN dan Swasta dalam integrasi transportasi mendapat dukungan penuh dari Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi baru-baru ini. Salah satunya seperti kerja sama KAI Commuter dan Gojek melalui layanan GoTransit.

“Kami memberikan apresiasi dan berikan dukungan penuh bagi pelaku swasta seperti Gojek dalam membantu transportasi first mile dan last mile yang dirasa masih bermasalah karena lack of service yang ada.” ujar Budi pada acara GoTransit Mobility Talk yang digagas Pusat Studi Transportasi dan Logistik UGM (Pustral UGM) di Kementerian Perhubungan, Jakarta (8/9).

Dikutip dari Pustral UGM, GoTransit merupakan fitur di aplikasi Gojek untuk menghadirkan layanan mobilitas lengkap yang mudah, efisien dan terintegrasi, guna aksesibilitas pusat transportasi publik.

Baca juga: Peringati HUT RI ke-78, Gojek Hadirkan Inovasi Hemat, Ini Dia Kelebihannya!

Menanggapi hal tersebut, Haris Muhammadun, Ketua Ikatan Alumni Ahli Lalu Lintas (IKAALL) yang juga baru saja terpilih untuk kedua kalinya menjadi Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) masa bakti 2023-2026 mendorong pentingnya perencanaan maupun kolaborasi demi meningkatkan modal share dari angkutan umum.

“Masyarakat punya preferensi akan naik angkutan umum itu kalau jarak dari rumah mereka kepada simpul angkutan umum atau stasiun itu kurang dari 2 km. Nah ini artinya adalah lagi-lagi mengonfirmasi kalau First Mile (FM) dan Last Mile (LM) kita harus digarap lebih baik,” jelasnya dalam forum panel.

Lebih lanjut, Haris menyampaikan bahwa berdasarkan Peraturan Presiden No. 55 tahun 2018 mengenai Rencana Induk Transportasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi Tahun 2018 - 2029, Pemerintah punya kewajiban untuk mendorong agar modal share angkutan umum mencapai 60 persen. Hadirnya layanan seperti GoTransit, jelas Haris, harus bisa menjadi salah satu layanan atau peningkatan layanan di First Mile dan Last Mile sekaligus pengungkit modal share angkutan umum.

Dalam diskusi panel di acara yang sama, Gojek turut menyambut baik dukungan dari berbagai stakeholder tersebut. Arum Kusalawicitra, Product Management Lead Gojek menjelaskan “Kawasan hunian yang didominasi hunian rumah atau landed house membuat jarak dari rumah ke jalan yang dilalui transportasi umum tidak selalu terjangkau dengan berjalan kaki. GoTransit hadir untuk membantu konsumen merencanakan perjalanannya dengan informasi waktu dan jarak tempuh sehingga konsumen kami dapat memilih opsi transportasi umum yang paling efisien bagi mereka” jelasnya.

Baca juga: Lewat GoTransit, GoTo dan KCI Bidik Jutaan Pengguna Transportasi Publik

Berita Rekomendasi

Riset Pustral UGM menunjukkan bahwa GoTransit terbukti mendorong peningkatan minat masyarakat dalam menggunakan transportasi publik hingga 38,3 persen di kalangan pengguna Gojek. Tidak hanya itu, hal ini juga diikuti oleh penghematan rata-rata biaya pengeluaran transportasi yang dikeluarkan konsumen pengguna GoTransit hingga 27 persen per-perjalanan.

“GoTransit harus bisa menjadi model atau role model untuk mobility as a service. Dengan kolaborasi, kebersamaan, sinergitas sebagai Dewan Transportasi Kota Jakarta, (Kami) welcome GoTransit ke Transjakarta dan public transport lain yang ada di DKI Jakarta termasuk MRT Jakarta dan LRT, kami akan kawal. “ tutup Haris.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas