Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bandar Kripto Binance Gulung Tikar, Cabut Investasi di Cabang Rusia

Binance turut melakukan PHK massal dengan menargetkan 50 karyawan dari tim hukum dan compliances.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Bandar Kripto Binance Gulung Tikar, Cabut Investasi di Cabang Rusia
Coingeek
Bursa perdagangan kripto terbesar di dunia, Binance resmi angkat kaki dari Rusia dan menjual seluruh aset serta saham perusahaan kepada platform jual beli aset kripto CommEX, Rabu (27/9/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Bursa perdagangan kripto terbesar di dunia, Binance resmi angkat kaki dari Rusia dan menjual seluruh aset serta saham perusahaan kepada platform jual beli aset kripto CommEX, Rabu (27/9/2023).

“Saat kami melihat ke masa depan, kami menyadari bahwa beroperasi di Rusia tidak sesuai dengan strategi kepatuhan Binance,” kata Chief Compliance Officer Noah Perlman.

Perwakilan Binance tak menjelaskan secara rinci alasan hengkangnya perusahaan dari Rusia, namun kemungkinan besar penutupan dilakukan untuk menekan lonjakan biaya operasional perusahaan.

Baca juga: CEO Binance Brian Shroder Umumkan Resign Pasca Umumkan PHK 100 Staf

Mengingat beberapa bulan terakhir bursa kripto Binance terus mengalami kemerosotan likuiditas akibat penarikan dana secara besar – besaran hingga tembus 503 juta dolar AS pasca SEC menuduh Binance dan Zhao terlibat dalam manipulasi pasar dan wash trading dengan tujuan untuk meningkatkan volume perdagangan aset kripto di Binance US.

Sebelum gulung tikar, sejak akhir Agustus kemarin Binance telah membatasi aktivitas perdagangan kripto di Rusia. Dimulai dari membatasi akun Rusia serta siapa pun yang tinggal di Rusia untuk membeli dan menjual dolar dan atau melalui layanan P2P-nya.

Langkah ini awalnya diberlakukan setelah bentuk sanksi atas tindakan yang dilakukan Vladimir Putin kepada masyarakat Ukraina.

BERITA TERKAIT

Namun setelah Binance menghadapi berbagai tuntutan dari SEC karena melanggar undang-undang sekuritas AS tahun 1933 dan Exchange Act tahun 1934 dengan melakukan penjualan aset sekuritas tidak terdaftar.

Memanasnya konflik ini lantas membuat kepercayaan investor terhadap perdagangan kripto di dompet Binance perlahan mulai menurun.

Hingga Binance terpaksa menangguhkan semua transaksi setoran maupun penarikan dalam bentuk mata uang fiat dolar AS pada awal Juni lalu untuk mencegah terjadinya krisis likuiditas buntut dari penarikan dana secara besar – besaran yang telah membengkak sebesar 503 juta dolar AS.

Selain itu Binance turut melakukan PHK massal dengan menargetkan 50 karyawan dari tim hukum dan compliances, kemudian 1.600 staff di cabang California serta baru – baru ini Binance juga akan memecat lebih dari 100 karyawan di cabang Amerika.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
berita POPULER
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas