Di Tengah Gejolak Ekonomi Dunia, Bitcoin Dinilai Jadi Alternatif Investasi
Bitcoin sering dianggap sebagai emas digital karena memiliki karakteristik yang unik, di mana aset tersebut memiliki keterbatasan pasokan.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aset kripto, Bitcoin menjadi sorotan sebagai salah satu alternatif investasi di tengah gejolak ekonomi.
CTO Indodax, William Sutanto mengatakan, Bitcoin dapat menjadi pilihan yang menarik bagi investor yang mencari diversifikasi portofolio dan perlindungan terhadap nilai aset mereka.
“Jika kita melihat masa lalu, pada saat terjadi resesi tidak terdapat alternatif yang memadai. Namun, saat ini kita memiliki Bitcoin sebagai opsi alternatif dan safe haven asset," ujar William dalam keterangannya, Selasa (20/3/2024).
Baca juga: Harga Bitcoin Diprediksi Masih Terus Menguat, Opsi Investasi Bagus Tahun Ini
Menurutnya, Bitcoin sering dianggap sebagai emas digital karena memiliki karakteristik yang unik, di mana aset tersebut memiliki keterbatasan pasokan yang telah ditentukan sebelumnya.
Sehingga tidak terpengaruh oleh kebijakan moneter pemerintah yang cenderung menyebabkan inflasi.
"Hal ini membuatnya menjadi alat investasi yang menarik, terutama dalam menghadapi resesi ekonomi,” ucap William.
William juga mengatakan, karena sifatnya yang terdesentralisasi ini, Bitcoin memberikan kebebasan dan kontrol penuh kepada pengguna atas kekayaan mereka.
Tak hanya itu, kata William, Bitcoin juga dapat menjadi pelindung nilai terhadap inflasi dan devaluasi mata uang fiat.
“Dalam kondisi ekonomi yang tidak stabil, Bitcoin menawarkan beberapa keunggulan yang menarik bagi para investor kripto. Selain sebagai pelindung nilai terhadap inflasi dan devaluasi mata uang fiat, Bitcoin juga memiliki potensi pertumbuhan jangka panjang yang signifikan,” ucap William.
Dalam beberapa tahun terakhir, William menjelaskan jika Bitcoin telah terbukti sebagai aset yang tahan terhadap tekanan ekonomi global, bahkan di tengah kondisi pasar yang sulit.
“Contohnya saja di saat dunia sedang dilanda pandemi covid 19, harga Bitcoin justru makin meningkat di masa pandemi, di mana harga komoditas investasi lain terpapar atau terjatuh karena dampak dari covid-19," tuturnya.