Harga Bitcoin Melonjak Tembus Rp1 Miliar per Koin, Efek Susutnya Inflasi Amerika
Investor berasumsi ke depanya ekonomi AS bisa terus bangkit meski bank sentral AS atau The Fed memberikan isyarat kenaikan suku bunga.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Reli Bitcoin selama 24 terakhir mengalami lonjakan harga yang tajam, hingga koin ini sukses memimpin kenaikan harga di pasar kripo yakni melesat di level 66,168 dolar AS atau setara Rp 1.053 Miliar per koin, Kamis (15/5/2024).
Lonjakan tersebut berbanding terbalik dengan pergerakan harga Bitcoin selama perdagangan tahun 2023, dimana saat itu Bitcoin sempat anjlok ke level terendah yakni berada di angka 26.533 dolar AS atau Rp 411.863.583.
Mengutip dari CNBC International ada sejumlah faktor yang bisa membuat harga Bitcoin melonjak tajam di pekan ini, salah satunya kembalinya tren inflasi AS ke arah yang positif setelah data bulan Maret yang lebih tinggi dari perkiraan.
Baca juga: Bitcoin Halving, Strategi Investasi Kripto Dikupas Tuntas di Acara Ini
Secara bulanan, inflasi AS berada di angka 0,3 persen pada April 2024, atau melandai dibandingkan Maret yang tercatat 0,4 persen. Sementara Inflasi inti di luar harga energi dan pangan melandai ke 3,6 persen (yoy) pada April 2024, dari 3,8 persen (yoy) pada Maret 2024.
Berkat turunya tren inflasi AS, para investor berasumsi bahwa kedepanya ekonomi AS bisa terus bangkit meski bank sentral AS atau The Fed memberikan isyarat kenaikan suku bunga ke level tertinggi.
“Angka CPI yang sedikit lebih rendah dari perkiraan sedikit meningkatkan kemungkinan penurunan suku bunga, yang masih memberikan pengaruh kuat terhadap harga bitcoin,” kata Owen Lau, analis di Oppenheimer.
Faktor lain yang membuat harga Bitcoin bull selama sebulan terakhir yakni karena adanya dorongan dari halving Bitcoin yang diproyeksikan akan terjadi pada 2024.
Dengan adanya halving jumlah bitcoin baru yang beredar di jaringan dapat dibatasi sehingga mengurangi adanya resiko krisis likuiditas.
Respon positif ini yang diyakini dapat memicu kebangkitan Bitcoin hingga sukses mencatatkan pertumbuhannya sepuluh kali lebih tinggi dari pada indeks Nasdaq 100, mengutip dari Finance Magnates.
Tak hanya Bitcoin, sejumlah koin kripto teratas lainnya juga ikut mencatatkan kenaikan harga pada pekan ini menurut data pasar Coinmarketcap koin Ethereum saat ini mengalami lonjakan harga jual 3,57 persen dengan harga jual 3.009 dolar AS.
Lonjakan serupa juga dialami koin kripto Solana yang melesat 13,17 persen ke harga 162.88 dolar AS.
Diikuti Dogecoin yang naik 3,91 persen jadi 0,155 dolar AS. Sementara harga meme coin bergambar anak anjing, Shiba Inu melesat 6,45 persen ke level 0.0000025492 dolar AS.