Setiap Kali Vladimir Putin Bicara Nuklir, Permintaan Bunker Antinuklir di AS Meningkat
Orang-orang kaya di Amerika Serikat mulai bangun bunker Anti-nuklir khawatir Perang Dunia III.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, AS - Kekhawatiran konflik Rusia-Ukraina berujung konfrontasi nuklir global telah mendorong minat orang-orang kaya Amerika Serikat (AS) membuat bunker bawah tanah sebagai tempat berlindung yang aman.
Di AS saat ini, menurut laporan Newsweek, banyak bunker sisa-sisa perang dimanfaatkan lagi.
Bunker itu direnovasi dan dilengkapi sarana pendukung untuk bertahan hidup.
Permintaan pasar soal bunker bebas nuklir ini jadi tren industri baru.
Permintaan itu terutama datang dari para eksekutif dari bos perusahaan-perusahaan AS untuk merencanakan skenario apokaliptik.
Salah satu contohnya adalah Survival Condo.
Ini adalah bunker 15 lantai dan 20.000 kaki persegi yang tertelat di Kansas utara AS.
Bunker ini mampu menampung 75 orang selama lebih dari lima tahun.
Dibuat ulang dari silo rudal pemerintah yang dinonaktifkan, yang menurut perusahaan dirancang untuk "bertahan dari serangan nuklir langsung".
Survival Condo meyakinkan kliennya bahwa mereka akan menikmati perlindungan yang tak tertandingi dari bencana apa pun di masa mendatang di pesisir Amerika.
Larry Hall adalah pemilik Survival Condo, yang membeli silo tersebut pada tahun 2008 seharga $300.000 mengatakan kepada Newsweek bahwa minat terhadap bisnisnya sering kali meningkat sebagai respons terhadap peristiwa global yang kian mengkhawatirkan.
"Kami melihat peningkatan berkala dalam tingkat minat terhadap bunker kami yang mencerminkan masalah dunia," kata Hall.
"COVID adalah contoh yang baik dan selama sembilan bulan terakhir pemilihan umum dan titik-titik panas global tertentu mendukung pengamatan tersebut."