Wall Street Melemah, Bursa Asia Hingga Bitcoin Rebound Dampak Putusan The Fed Pangkas Suku Bunga
Pagi ini indeks Dow Jones Industrial Average di Bursa Efek New York turun 103,08 poin, atau sekitar 0,25 persen, menjadi 41.503,1.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Pergerakan reli saham-saham AS di bursa Wall Street mencatkan raport merah pasca Gubernur Bank Sentral Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga sebesar 50 bps pada Kamis (19/9/2024).
Mengutip data Reuters, pagi ini indeks Dow Jones Industrial Average di Bursa Efek New York turun 103,08 poin, atau sekitar 0,25 persen, menjadi 41.503,1.
Diikuti pergerakan negatif Indeks S&P 500 yang melemah 16,32 poin, atau sekitar 0,29 persen menjadi 5.618,26. Sementara Indeks komposit Nasdaq merosot 54,76 poin, atau sekitar 0,31 persen, menjadi 17.573,3.
Baca juga: Harga Bitcoin Diprediksi Tembus Rp4,8 Miliar, Disebut Jadi Aset Pelindung Saat Krisis Ekonomi
Sebelum pergerakan negatif terjadi, indeks S&P 500 sempat mencatatkan lonjakan 1 persen namun tak lama dari kenaikan itu bursa saham AS langsung melemah hingga berakhir di teritori negatif.
Mengekor Wall Street, sejumlah saham di bursa Eropa ikut melemah seperti indeks STOXX 600 Eropa yang turun 0,5 persen. Sementara Indeks FTSE 100 di Bursa Efek London, Inggris turun 56,18 poin atau sekitar 0,68 persen menjadi 8.253,68.
Diikuti penurunan indeks Dax 30 di Bursa Efek Frankfurt Jerman melemah 14,59 poin atau sekitar 0,08 persen menjadi 18.711,49. Raport merah juga terjadi pada reli Indeks Ibex 35 di Bolsa de Madrid, Spanyol yang ikut amblas 18,7 poin atau 0,16 persen menjadi 11.684,7 dan Indeks Cac 40 di Euronext Paris turun 52,52 poin, atau sekitar 0,57 persen menjadi 7.444,9.
Bursa Asia Rebound
Berbanding terbalik dengan bursa Wall Street yang mayoritas merah, saham Asia justru mengalami rebound, bergerak ke arah hijau merespon putusan The Fed terkait pemangkasan suku bunga besar-besaran yakni 50 bps menjadi 4,75-5,0 persen.
Diantaranya Indeks Shanghai Shenzhen CSI 300 dan Shanghai Composite di Tiongkok yang naik masing-masing 0,5 persen dan 0,4 persen, melanjutkan pemulihan ringan dari level terendah tujuh bulan.
Indeks Hang Seng di Hong Kong naik 0,6 persen. Di Korea Selatan, indeks saham unggulan Kospi naik 0,57 persen dan Kosdaq yang berkapitalisasi kecil naik hampir 1 persen.
Sementara kontrak berjangka indeks Nifty 50 India menunjukkan pembukaan positif, dengan indeks tersebut bersiap mencapai puncak baru, mengutip Livemint.
Baca juga: Setiap Tahun Harga Bitcoin Kerap Tertekan di September, Bagaimana Investor Menyikapinya?
Harga Bitcoin Melonjak
Pergerakan positif juga terjadi pada aset kripto, pasca putusan pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 0,50 poin persentase, Bitcoin langsung melonjak melampaui 61.000 dolar AS per koin dalam 24 jam terakhir.
Kripto lain seperti ETH, SOL, BNB, DOGE, dan TON juga naik dalam rentang waktu yang sama hingga kapitalisasi pasar kripto global saat ini meningkat 2,67 persen mencapai 2.15 triliun dolar AS.
Menurut James Butterfill dari CoinShares, pemotongan suku bunga ini dipandang sebagai katalis potensial bagi fase bullish dalam Bitcoin dan mata uang kripto lainnya karena suku bunga yang lebih rendah cenderung mengurangi biaya peluang untuk memegang aset seperti Bitcoin, yang tidak menghasilkan bunga.